Liputan6.com, Sao Paulo - Umumnya pesawat terbang komersial saat ini memiliki jendela dengan ukuran yang kurang memberi keleluasaan menikmati pemandangan. Apalagi jika penumpangnya tak duduk persis di samping jendela, butuh perjuangan untuk melihat suasana tersebut.
Namun sebuah perusahaan pembuat pesawat terbang mencoba mengubah keadaan itu. Dikutip dari News.com.au pada Senin (9/5/2016), perusahaan Embraer yang berkedudukan di Brasil lantas menggagas pembuatan pesawat jet bisnis dengan ukuran jendela yang lebih besar.Â
Baca Juga
Rencananya, pemandangan dari kabin juga akan mengarah ke bumi. Selain jendela yang besar bisa memberikan lebih banyak penerangan alami.
Advertisement
Dilaporkan Business Insider, Embraer akan menerapkan gagasan itu pada jet-jet bisnis Lineage 1000. Konsep rancangannya dinamai Kyoto Airship, dan mencakup ruang besar berpemandangan luas dengan jendela-jendela berbentuk persegi dan pencahayaan langit yang bisa dinikmati penumpang ketika duduk.
Pencahayaan langit memang sebelumnya sudah ada pada pesawat-pesawat lain, keberadaannya pada pesawat Embraer merupakan yang pertama kalinya terpasang pada pesawat jet dengan kabin bertekanan udara tinggi.
Rancangan dengan ilham dari Jepang ini juga memungkinkan para penumpang untuk duduk di lantai kabin, bukan di kursi-kursi standar. Namun tentu saja semua itu harus dibayar mahal, Embraer Lineage 1000 dihargai sekitar Rp 724 miliar.
Pesawat jet bisnis Embraer Lineage 1000 menjadi cara bepergian yang mengundang rasa iri di dunia penerbangan. Jet yang diberi dekorasi mewah ini dapat dengan nyaman menampung 19 penumpang.
Pesawat itu memiliki ruang utama, kamar tidur, kamar mandi berdiri, ruang makan, dapur dengan fungsi lengkap, penyanggah iPod, televisi, perangkat Blu-ray dan WiFi.
Dapur yang ada bahkan bahkan memiliki mesin pembuat kopi espresso, oven, dan sebuah mesin cuci piring.
"Kami telah membuktikan kepada diri sendiri bahwa kami bisa melakukan ini, dan ketika seorang calon pembeli telah siap untuk memesan pesawat ini, kami akan membuatnya," ucap Jay Beever, wakil presiden perancangan interior Embraer kepada Business Insider.