Kunjungi Korsel dan Rusia, Jokowi Bawa 'Paket Hemat'

Kunjungi dua negara, Presiden Jokowi lebih memilih membawa 'paket hemat'.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Mei 2016, 16:34 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2016, 16:34 WIB
20151211-Presiden Joko Widodo -Jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan saat Peringatan Hari HAM se-dunia 2015 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi direncanakan kembali melakukan lawatan kerja ke luar negeri. Kali ini ia akan mengunjungi 2 negara, Korea Selatan dan Rusia.

Rencananya, orang Nomor Satu di Indonesia itu akan menyambangi Seoul lebih dulu pada 15 Mei. Kemudian, lawatan dilanjutkan ke Sochi, Rusia untuk menghadiri KTT ASEAN-Rusia pada 18 Mei 2016.

Menurut Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu, Edi Yusup, dalam kunjungannya ke Negeri Ginseng Jokowi akan membawa paket hemat -- dalam artian tidak akan membawa rombongan menteri dalam jumlah besar.

"Jadi ke Korsel paket hemat, cuma bawa 5 menteri, yaitu Menteri Perekonomian, Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri (menlu), Kepala BKPM dan Kepala Badan Ekonomi kreatif," ucap Edi di kantor Kemlu, Kamis (12/5/2016).

Selain lima menteri dan pejabat setingkat menteri, Edi menyebut, Ketua KPK Agus Rahardjo, juga diajak. Diikutsertakannya Agus dikarenakan, di Korsel nantinya akan ada penandatanganan MoU anti korupsi antar kedua negara.

Sama seperti di Korsel, Direktur Eropa Tengah dan Timur Kemlu, Witjaksono Adji menyatakan, di Rusia, 'paket hemat' ala Jokowi tetap akan dibawa.

"Di Rusia juga paket hemat, Menteri yang mendampingi, Menteri Perekonomian, Menteri Perdagangan, Menlu, Menteri Sekretaris Negara, Kepala BKPM dan Menteri Kelautan dan Perikanan," ucap Witjaksono.

Ditegaskan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (kemlu), Arrmanantha Nasir, sudah menjadi kebiasaan presiden untuk membawa budaya 'paket hemat' ini dalam lawatan kenegaraan. Jadi hal ini bukan pertama kali dilakukan dalam sebuah rangkaian kunjungan.

"Presiden itu dalam kunjungan efisien. Menteri yang ikut hanya yang berkaitan secara langsung," pungkas Tata.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya