Donald Trump Mendadak Jadi 'Cenayang', Ramalkan Uni Eropa Bubar

Ramalan Donald Trump adalah jika Eropa tak lakukan kontrol imigrasi, dalam 10 tahun ke depan, Uni Eropa tak dikenal lagi.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 27 Jun 2016, 19:53 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2016, 19:53 WIB
20160316-Donald-Trump-California-Reuters
Calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump saat berkampanye di Mar-A-Lago Resort di Palm Beach, Florida (REUTERS/Joe Skipper)

Liputan6.com, Washington, DC - Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump tak henti-henti berulah kontroversial. Kali ini, pebisnis asal New York jadi cenayang, meramalkan kali Uni Eropa (UE) akan bubar dan memperingatkan kalau Skotlandia bakal berisiko jika meminta referendum kemerdekaan.

Hal itu Trump kemukakan saat mengunjungi Skotlandia, berjam-jam setelah Inggris Raya memilih hengkang dari UE dalam referendum bersejarah. Trump mengungkapkan tanpa kontrol imigrasi ketat, dalam satu dekade ke depan, Uni Eropa bakal tak dikenal lagi.

"Orang-orang telah berbicara, dan saya berpikir Uni Eropa akan segera berakhir. Saya pikir, UE akan bubar sebelum Skotlandia merdeka. Akibat isu imigrasi, UE bakal hancur. Orang-orang sudah lelah. Lihat saja, negara-negara lain bakal menyusul Inggris, menuntut keluar," ujar Trump dalam wawancara dengan Time seperti dilansir The Guardian, Senin (27/6/2016).

Kampanye Trump di AS sendiri berfokus pada kebijakan kontroversial anti-imigrasi, termasuk membangun tembok antara AS dan Meksiko. Selain itu, ia melarang seluruh muslim masuk ke Negeri Paman Sam.

Ketika ditanya pendapatnya tentang masuknya imigran dari selatan Eropa, Donald Trump mengatakan, "Kalau saya jadi pemimpinnya, saya jelas melarang mereka masuk. Saya mungkin akan membantu mereka, namun saya akan menyuruh mereka kembali pulang. Mungkin menciptakan zona aman di negeri mereka itu."

"Kalian harus melakukan itu. Kalian tak bisa membuat hal itu terjadi di Eropa. Akan sangat mudah bagi Anda untuk mengatakan, 'oh, kalian diterima dengan tangan terbuka', tapi percayalah dengan cara seperti itu Eropa bakal tak dikenali lagi dalam 10 tahun mendatang," ungkap Trump.

Selain jadi peramal, Donald Trump juga mencela intervensi Barack Obama dalam kampanye Brexit. Saat itu, orang nomor satu di AS memperingatkan Inggris bakal antre jikalau ingin bertransaksi dengan AS kalau mereka tak lagi anggota UE. Menurut kandidat dari Grand Old Party itu, pernyataan Obama sangat negatif.

Selepas kubu Leave memenangkan Brexit, Trump berjanji, jika ia jadi presiden, Inggris masih jadi prioritas.

Trump juga memperingatkan Skotlandia dan Irlandia Utara jangan pernah meminta kemerdekaan dari Britania Raya.

"Hati-hati terutama Skotlandia. Harga minyak naik turun, pendapat Skotlandia jangan berbeda saat harga minyak turun," ujar Trump.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya