Setiap Hari, Bocah 5 Tahun Ini Tuntun Ayahnya yang Buta Bekerja

Meski harus mengantar dan menjemput ayahnya setiap, hari sembari melewati perkebunan yang luas, Jenny mengaku senang.

oleh Maria Flora diperbarui 30 Jun 2016, 19:20 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 19:20 WIB
Setiap Hari, Bocah 5 Tahun Ini Tuntun Ayahnya yang Buta Bekerja
Meski harus mengantar dan menjemput ayahnya setiap hari sembari melewati perkebunan yang luas, Jenny mengaku senang bisa menemani ayahnya.

Liputan6.com, Filipina - Video bocah cilik berusia 5 tahun sedang membantu ayahnya yang tunanetra untuk bekerja di sebuah perkebunan di Filipina menyebar di dunia maya.

Dalam rekaman berdurasi tiga menit itu, nampak Jenny, nama bocah tersebut tanpa alas kaki berusaha membimbing sang ayah, Pepe Nelson. Masing-masing membawa tongkat kayu panjang menyusuri jalan setapak di area perkebunan.

Dilaporkan oleh ABS-CBN, hal tersebut dilakukan si gadis kecil hampir setiap hari untuk mengantar dan menuntun sang ayah ke tempatnya bekerja.

Nelson atau yang akrab disapa Dodong ini bekerja sebagai pemetik kelapa di sebuah perkebunan di Southern Leyte, Filipina.

Dilansir dari Odditycentral.com, Kamis (30/6/2016), laki-laki ini mendapat penghasilan sekitar 300 peso atau US$ 9 dollar atau setara Rp 118 ribu setiap harinya dengan memanjat 60 pohon.

Meski harus mengantar dan menjemput ayahnya setiap hari sembari melewati perkebunan yang luas, Jenny mengaku sangat senang bisa menemani dan membantu ayahnya yang tidak bisa melihat.

Saat Pepe lelah karena terlalu lama berjalan, dilansir dari Daily Mail.co.uk, anak berbakti itu akan memberijan makan dan minum kepada sang ayah -- sebelum mereka melanjutkan perjalanan.

Meski harus mengantar dan menjemput ayahnya setiap hari sembari melewati perkebunan yang luas, Jenny mengaku senang bisa menemani ayahnya.(Express.co.uk)

Apa yang dilakukan bocah berusia 5 tahun ini kepada ayahnya membuat banyak netizen terharu dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Setelah video tentangnya diunggah seorang pengguna Facebook bernama Ruby Capunes, pada 10 Juni 2016, kini lebih dari 2,5 juta orang telah melihatnya dan merasa tersentuh dan simpati dengan apa yang dilakukan Jenni.

Bahkan sebuah yayasan internasional, The ABS-CBN memberikan perhatian khusus dengan mengunjungi keduanya. Ayah Jenni kemudian dibawa ke rumah sakit di Manila untuk didiagnosis.

Hasilnya pria yang akrab dipanggil Dodong ini menderita ablasi retina dan retinistis pigmentosa. Atau yang dikenal dengan singkatan RP.

RP adalah suatu kemunduran progresif pada retina yang mempengaruhi penglihatan pada malam hari dan penglihatan tepi, dan bisa menyebabkan kebutaan.

Dengan banyaknya pemberitaan baik lokal maupun internasional yang menyorot kehidupan Jenni dan ayahnya, keduanya akan segera pindah ke lingkungan yang lebih aman dan nyaman sambil mencari pengobatan terbaik bagi mata sang ayah.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya