Erdogan: Pembersihan Militer Turki dari Pengkhianat Dimulai...

Meski belum diketahui pasti untuk menggulingkan pemerintahan, kudeta di Turki memicu situasi panik.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 16 Jul 2016, 12:31 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2016, 12:31 WIB
Presiden Recep Tayyip Erdogan menggelar jumpa pers terkait kudeta Turki. (Reuters)
Presiden Recep Tayyip Erdogan menggelar jumpa pers terkait kudeta Turki. (Reuters)

Liputan6.com, Ankara - Upaya kudeta pemerintahan yang dilakukan oleh Militer Turki, membuat Presiden Recep Tayyip Erdogan marah besar. Kemarahan tersebut diperlihatkan ketika tiba di Istanbul.

"Semua yang terlibat dalam upaya kudeta ini akan mendapat hukuman," sebut Erdogan di depan para pendukungnya yang telah menunggu dirinya di Bandar Udara Atarturk Turki, Sabtu (16/7/2016).

"Misi untuk membersihkan sepenuhnya Militer Turki dari elemen pengkhianat telah saya mulai," tambah dia.

Sebelum tiba di Turki, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang tengah berada di luar negeri, terpaksa menggunakan iPhone untuk bicara pada rakyatnya di tengah upaya kudeta.

Ia menggunakan FaceTime dalam wawancara dengan CNN Turk pada Sabtu dini hari pukul 00.24.

"Turun ke jalan dan beri mereka jawaban," kata Erdogan dari layar ponsel yang dipegang penyiar. "Saya akan datang ke alun-alun Ankara."

Meski belum tentu menggulingkan pemerintahan, kudeta di Turki memicu situasi panik. Anggota parlemen Turki mengaku, tiga bom dilemparkan di luar gedung DPR di Ankara.

Secara terpisah, Sekretaris Jendera NATO Jens Stoltenberg dalam pernyataannya mengatakan, ia baru berbincang dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

"Saya memantau perkembangan di Turki secara dekat, dengan penuh kekhawatiran. Saya meminta semua pihak tetap tenang, menahan diri, dan menghargai institusi demokratis dan konstitusi di negara tersebut," kata dia. "Turki adalah sekutu berharga bagi NATO." kata dia. "Turki adalah sekutu berharga bagi NATO."

Kondisi Turki berubah mencekam pada Jumat, 15 Juli 2016 malam, setelah beberapa helikopter militer terbang rendah di pusat kota dan para tentara memblokir jalan, jembatan, dan bandara.

Turki kini dalam kondisi siaga setelah sebuah faksi militer menyatakan telah mengambil alih kekuasaan. Sebanyak 42 orang dilaporkan tewas akibat insiden tersebut.

Sementara lebih dari 130 orang terkait kudeta Turki sudah ditangkap oleh pemerintah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya