Imam Cantik Pemimpin Masjid di Denmark

Untuk pertama kalinya, dilangsungkan salat Jumat pimpinan perempuan di wilayah Skandinavia, tepatnya di Kopenhagen.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Agu 2016, 19:49 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2016, 19:49 WIB
Sherin Khankan, salah satu imam di masjid khusus perempuan. (Facebook)
Sherin Khankan, salah satu imam di masjid khusus perempuan. (Facebook)

Liputan6.com, Kopenhagen - Denmark membuka sebuah masjid perempuan. Di mana jemaah dan imam di rumah ibadah tersebut semuanya adalah kaum wanita.

Untuk pertama kalinya, dilangsungkan salat Jumat pimpinan perempuan di negara Skandinavia tepatnya di Kopenhagen. Lebih dari 60 kaum hawa memenuhi Masjid Mariam, yang terletak di sebuah jalan di pusat Kota Denmark.

Menurut The Guardian, Sherin Khankan dan Saliha Marie Fetteh yang terpilih menjadi dua imam perempuan masjid tersebut.

Imam cantik Khankan menyanyikan sebuah lagu dan menyampaikan pidato pembukaan, sementara Fetteh menyampaikan khutbah dengan tema 'perempuan dan Islam di dunia modern'.

Ini adalah sejarah, masjid pertama yang dipimpin perempuan di negara Skandinavia.

Di banyak masjid, pria dan wanita beribadah secara terpisah. Kaum perempuan umumnya disarankan untuk beribadah di rumah, karena masjid sebagai tempat publik dipandang sebagai wilayah laki-laki.

Laporan The Guardian yang dikutip dari Daily Mail menyebutkan, masjid perempuan tersebut juga telah menyusun sendiri piagam pernikahan enam halaman dengan empat prinsip utama.

Di masjid itu, poligami bukanlah pilihan; perempuan memiliki hak untuk menceraikan; pernikahan bisa dibatalkan jika terjadi kekerasan psikologis atau fisik; dan dalam hal perceraian, wanita akan memiliki hak yang sama atas setiap anak.

Khankan mengatakan masjid itu memiliki tujuan untuk menantang peran patriarkal dalam Islam, yang didominasi laki-laki, tetapi juga dalam agama lain juga, seperti Yudaisme dan Katolik.

"Kami mewakili kaum modernis, pendekatan spiritual Islam. Kami sedang mencari cara untuk memberikan alternatif, tanpa mendelegitimasi orang lain. Kami ingin Masjid Mariam menjadi tempat di mana semua orang bisa datang, dan kita bisa berkembang bersama-sama...," kata Khankan yang mengenakan penutup kepala hanya ketika beribadah sebagai interpretasi Muslim.

Pembukaan masjid khusus perempuan bukan pertama kali terjadi di dunia. Pada 2005 dan 2015 lalu, 2 kota besar Amsterdam dan Los Angeles masjid dengan konsep yang sama juga dibuka.

Sementara itu, sebuah masjid di China pada beberapa tahun lalu turut membuat terobosan besar, dengan menunjuk seorang perempuan menjadi imam masjid. Penunjukan perempuan tersebut adalah yang pertama di dunia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya