Jimat dan Simbol Penangkal Setan Ini Tersebar di Australia

Bangkai kucing yang diawetkan, sepatu, kalung hewan, dan mainan ditemukan di bagian tersembunyi rumah. Untuk tolak bala.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 06 Okt 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 08:00 WIB
Penangkal bala Oz (0)
Benda-benda itu menjadi penangkal yang membantu warga mempertahankan keluarga dan hewan-hewan peliharaan melawan dunia luar yang mengerikan. (Sumber Ian Evans)

Liputan6.com, Sydney - Takhayul ada di berbagai kebudayaan, di Barat sekali pun yang dianggap modern dan maju. Misalnya di Australia. Sebagian penduduk Negeri Kanguru, terutama pada masa lalu, yang meyakini cara mengusir atau menangkap makhluk-makhluk halus.

Di salah satu kawasan tertua di Sydney, Australia, ahli sejarah Dr. Ian Evans dari Newcastle University menemukan sebuah sepatu kuno dan kalung hewan tersembunyi dalam relung gelap sebuah rumah yang dibangun pada 1830-an.

Di Mudgee, masih di Provinsi New South Wales, ditemukan sebuah sepatu boot pekerja dalam relung perapian sebuah rumah. Lalu ada bangkai kucing terawetkan, sepatu-sepatu anak, dan lambang-lambang anti-sihir yang dikenal sebagai heksafoil dan merel.

Kemudian ada tanda-tanda bekas bakaran suatu upacara yang tersembunyi pada permukaan maupun dalam tembok-tembok beberapa rumah dan beberapa bangunan di Australia.

Dikutip dari News.com.au pada Rabu (5/10/2016), ahli sejarah itu menyadari telah menemukan rahasia besar tersembunyi tentang upacara magis yang tersebar luas tapi dirahasiakan di Australia.

Dugaan itu diperkuat ketika ia diminta datang ke sebuah rumah pertanian terpencil di Tasmania.

Pada 1860, ada 5 orang anggota keluarga di rumah itu yang meninggal hanya dalam waktu 1 bulan. Mereka yang masih hidup kemudian menyembunyikan 38 sepatu, mainan-mainan anak dan boneka-boneka di relung-relung dalam rumah.

Semua rumah itu dibangun sebelum 1935. Lambang-lambang dan perangkat 'upacara magis' merupakan bagian rahasia para pemukim awal di Australia.

Benda-benda itu menjadi penangkal yang membantu warga mempertahankan keluarga dan hewan-hewan peliharaan melawan dunia luar yang mengerikan. (Sumber Ian Evans)

Benda-benda itu sengaja disembunyikan di bawah papan lantai, di atap, dan ruang-ruang kosong dalam rumah. Yang melakukannya adalah masyarakat yang ketakutan akan adanya setan di dunia bawah sana yang menebar maut dan mendatangkan bencana dalam kehidupan mereka.

Sebagai bagian dari kisah itu, menurut Dr. Evans, berasal dari Abad Pertengahan. Benda-benda tersembunyi dan lambang-lambang yang diukir diyakini berguna untuk menangkal sihir dan setan.

Ketika nasib sial menimpa, misalnya kematian setidaknya 2 anak, keluarga yang ketakutan itu bahkan menambahkan benda-benda semisal sepatu dalam lubang perapian mereka

Mereka percaya bahwa roh dan sihir memasuki rumah melalui bukaan seperti lubang perapian untuk menebar kejahatan.

Benda-benda itu menjadi penangkal untuk membantu warga mempertahankan keluarga dan hewan-hewan peliharaan melawan dunia luar yang mengerikan -- dari mereka yang jahat dan hewan-hewan ganjil.

Dr. Evans menyusuri relung-relung di sejumlah kediaman, gereja, dan rumah-rumah pertanian tua dan menemukan ratusan sepatu boot, bangkai-bangkai kucing yang terawetkan, dan pakaian-pakaian.

Pada 2010, ia menuliskan tesis PhD tentang benda-benda tersembunyi dalam rumah-rumah. Menurutnya, semua yang telah terungkap hanya puncak dari sebuah gunung es. Artinya, masih banyak lagi yang tersembunyi dalam rumah-rumah warga.

Ia menggelar Tasmanian Magic Project, suatu proyek investigasi benda-benda tersembunyi guna menemukan rahasia-rahasia sihir negeri itu. Dr. Evans berharap menggalang dana 275 ribu dolar Australia untuk keperluan tersebut.

Katanya kepada News.com.au, "Itu merupakan rahasia besar terakhir dalam rumah-rumah tua Australia. Peran sihir dalam kehidupan warga Australia sebelum 1935 belum pernah dibahas sebelumnya."

"Rahasia ini mencengangkan walau sebenarnya sudah diketahui banyak orang. Tidak ada satu kata pun tentang praktik-praktik antisihir dalam dokumen-dokumen pada masa itu."

Proyek Sains Mencari Penangkal Bala

Dr. Evans ingin memulai proyek barunya di Tasmania karena sudah menemukan benda-benda anti-sihir di sana, ditambah lagi dengan banyaknya terpidana di masa lalu dan rumah-rumah kolonial.

Dalam salah satu rumah itu ia menemukan banyak benda-benda tersembunyi yang menjadi bukti kengerian yang diderita keluarga penghuni rumah itu pada 1800-an.

Ketika Allen dan Linda Cooper membeli rumah pertanian Abad ke-19 di Woodbury, mereka menemukan sebuah sepatu tunggal di langit-langit rumah.

Sebenarnya seekor tikus atau possum bisa saja menyeretnya ke sana, tapi kemudian keluarga itu mencari di seluruh relung kosong dalam rumah tua terpencil itu.

Temuan mereka benar-benar mencengangkan Dr. Ian Evans. Selain 38 sepatu, di dalam dinding dan atap tersembunyi rumah tersebut ada benda-benda Abad ke-19 seperti mainan-mainan, topi-topi, pakaian-pakaian boneka, dan sesosok bangkai kucing yang terawetkan.

Benda-benda itu menjadi penangkal yang membantu warga mempertahankan keluarga dan hewan-hewan peliharaan melawan dunia luar yang mengerikan. (Sumber Steve Watts dan Ian Evans)

Penelusuran oleh Dr. Evans mengungkapkan adanya tragedi keluarga penghuni rumah pertanian tersebut. Pada 1823, pemukim bebas dari Inggris yang bernama Robert Harrison tiba di Woodbuty Vale bersama istrinya, Eliza, dan 5 orang anak.

Harrison dianugerahi sebidang tanah seluas 2.000 hektar oleh pemerintah dan sejumlah besar perlengkapan pertanian. Tapi nasib sial menimpanya.

Pada 1829, Hezekiah, putra tertuanya, kehilangan anaknya yang berusia 3 tahun karena sebab misterius. Meninggalnya balita itu diduga setelah diculik.

Pada 1860, empat orang anggota keluarga Harrison meninggal dalam kurun waktu 1 bulan. Hezekiah pada 11 Juli, Robert meninggal 3 hari kemudian, Eliza meninggal 7 hari kemudian, dan istri Hezekiah meninggal pada 4 Agustus.

Menurut Dr. Ian Evans, lokasi rahasia sepatu-sepatu dan benda-benda lain menjelaskan adanya upacara magis.

Katanya, "Penggunaan sihir sepertinya menjadi aspek praktik-praktik budaya yang dibawa oleh para pemukim, terpidana, militer dan para anggota administrasi kolonial."

"Ketakutan akan serangan oleh para terpidana yang berkeliaran dan masyarakat Aborigin juga diduga berperan dalam penggunaan kekuatan perlindungan gaib."

Dr. Evans mengatakan bahwa sepatu-sepatu dan bangkai kucing juga terdapat dalam rumah-rumah di Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat selama beberapa abad lamanya dan "melambangkan kepercayaan para pemukim bahwa nasib sial dan kutukan setan dapat ditangkis dengan penempatan benda-benda ini secara rahasia dalam tempat-tempat yang sulit dijangkau."

Menurutnya, sepatu lebih disukai karena tetap menampilkan bentuk manusia setelah dilepas. "Penggunaan kucing karena "mereka adalah sahabat tukang tenung dan menjadi penangkap tikus ataupun perangkap atau umpan bagi penyihir yang mendatangi."

Dr. Evans telah terlibat dalam penggalian arkeologis di Inggris, Yunani, Siprus, dan Suriah. Menurutnya, pendanaan yang terkumpul dapat dipakai untuk membentuk 2 tim guna pencarian benda-benda yang masih tersembunyi di rumah-rumah.

"Tasmania masih memiliki 40 persen rumah di sana yang berasal dari Abad ke-19, terluput dari gerakan renovasi yang melenyapkan karakter asli rumah-rumah tua di daratan utama."

Lagipula, masih banyak rumah tua di kawasan Midlands yang dimiliki oleh kaum keturunan pemukim-pemukim awal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya