Weekly Highlights: One Year of Mourning in Thailand

Kabar duka datang dari Thailand. Sang Raja, Bhumibol Adulyadej wafat.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 19 Okt 2016, 16:51 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2016, 16:51 WIB
20161014- Rakyat Thailand Banjiri Jalan Saat Pemindahan Jenazah Bhumibol Adulyadej-Reuters
Seorang warga memegang foto Raja Bhumibol Adulyadej jelang pemindahan jenazah ke Grand Palace, Bangkok, Thailand, Jumat (14/10). (REUTERS / Athit Perawongmetha)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari Thailand. Sang Raja, Bhumibol Adulyadej wafat pada Jumat, 14 Oktober 2016.

Pemerintah setempat pun menetapkan masa berkabung selama 1 tahun, meski demikian hal itu tak mempengaruhi momen pemilu yang segera digelar.

Sementara itu, militan ISIS dilaporkan kembali kehilangan jajahannya. Pasukan pemerintah berhasil merebut Dabiq dari cengkeraman mereka.

Krisis Suriah disebut-sebut memicu ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat, karena dua negara itu memihak kepada kubu yang berseberangan di Suriah.

Tiga berita itu mengisi segmen 'International Affairs' dalam Weekly Highlights kali ini.

Segmen 'What's on Indonesia' berisi kisah tragedi runtuhnya Jembatan Kuning di Bali, yang menewaskan 8 orang dan melukai setidaknya 42 orang lainnya.

Kisah kembalinya dua orang mantan menteri Jokowi juga mengisi segmen tersebut. Mereka adalah mantan menteri Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar, yang menduduki posisi Menteri dan Wakil Menteri ESDM.

Diraihnya Nobel bidang sastra oleh penyanyi dan penulis lagu Bob Dylan dari Amerika Serikat mengisi segmen 'Trending Topic'.

Segmen 'Embassy Corner' berisi kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ke markas kontingen penjaga perdamaian Indonesia di bawah bendera UNIFIL.

Segmen ini dilanjutkan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Romania, Lazar Comanescu, yang menawarkan negaranya menjadi pintu gerbang Indonesia ke Eropa dan kunjungan Menteri Luar Negeri Uruguay, Rodolfo Nin Novoa.

Berikut selengkapnya:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya