Liputan6.com, Jakarta Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pesan Natal bagi seluruh umat Kristiani di penjuru Bumi.
"Natal, adalah seruan dari Palestina bagi harapan dan keadilan, sebuah pesan yang unik yang diwariskan dari generasi ke generasi, warisan yang tak ternilai harganya yang berawal dari Palestina, yang kemudian dirayakan di seluruh dunia," demikian sebagian pesan Natal Presiden Abbas seperti dikutip dari situs Palestinian News and Info Agency (WAFA), Sabtu (24/12/2016).
Baca Juga
Presiden Abbas menambahkan, Palestina adalah bangsa yang membanggakan ikatan sosialnya (social fabric). "Umat Kristiani tak pernah jadi minoritas di Palestina namun bagian yang tak terpisahkan dan integral dari bangsa ini," kata dia.
Advertisement
Abbas menambahkan, sejumlah pemimpin pergerakan di Palestina beragama Kristiani. "Kami bahkan baru mengetahui agama para pejuang saat mereka tewas sebagai martir, ketika mereka dibawa ke masjid atau gereja."
Dalam pesan Natalnya, Abbas juga menyinggung aneksasi Israel atas tanah Palestina yang hampir berlangsung selama 50 tahun. "Bethlehem, di mana Yesus Kristus dilahirkan adalah bagian dari wilayah yang diduduki Israel...," kata dia.
"Kota kelahiran Kristus kini dikepung 18 pemukiman ilegal Israel dan dipisahkan oleh Tembok Aneksasi (Annexation Wall)."
Presiden Abbas menambahkan, kebijakan pendudukan Israel memisahkan Bethlehem dari Yerusalem untuk kali pertamanya dalam sejarah Kristen sejak 2.000 tahun lalu.
Abbas juga mengaku akan segera bertemu Paus Fransiskus di Vatikan untuk membahas sejumlah isu terkait kepentingan bersama dan antarumat.
"Termasuk mendorong dialog antaragama ke arah saling menghormati dan menghargai," kata Abbas. " Dalam konteks itu, kami menegaskan sikap bahwa tidak ada Kitab Suci yang boleh digunakan sebagai alasan atau pembenaran untuk kejahatan atau pelanggaran."
Abbas menegaskan, umat Kristiani ibarat 'garam', yang memiliki arti penting di Timur Tengah juga dunia. Otoritas Palestina juga bekerja sama dengan Kepala Gereja di Yerusalem.
"Kami berkomitmen melestarikan mosaik Palestina, di mana masjid berdampingan dengan gereja selama berabad-abad," tambah Abbas, yang mengajak masyarakat internasional untuk mencegah apa yang ia sebut sebagai 'upaya Israel mengubah konflik politik menjadi perang agama'.
Presiden Palestina juga menyampaikan duka cita pada korban-korban terorisme, termasuk Dubes Rusia untuk Turki. "Saya mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru untuk seluruh rakyat."