Liputan6.com, Santiago - Gempa Chile berkekuatan 7,6 skala Richter (SR) yang mengguncang bagian selatan negara tersebut, memicu ribuan orang di daerah pesisir yang dikenal untuk pariwisata dan pertanian salmon terpaksa mengungsi.
Lindu mengganggu rencana Natal ribuan orang, membuat mereka melarikan diri dari rumah dengan berjalan kaki, menumpang mobil ataupun menunggang kuda. Mereka berbondong-bondong mencari tempat yang lebih tinggi di tengah hujan lebat, ketika sirene memperingatkan ada potensi tsunami.
Advertisement
"Tiba-tiba mengguncang dan mengguncang dan bergetar," jelas Denisse Alvarado, warga Quellon yang bersiap menuju pedesaan untuk merayakan Natal dengan teman-teman ketika merasakan gempa dan berlari keluar rumah.
Advertisement
"Itu adalah ketakutan terbesar dari kehidupan kita," ucap wanita 46 tahun itu seperti dikutip dari ABC News.
Gempa Chile tersebut memutus arus listrik dan merusak jalanan, meski kerusakan struktural terjadi terbatas. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa.
Meski peringatan tsunami dibatalkan, warga didesak untuk tetap waspada. Pihak berwenang mencabut peringatan untuk wilayah 1.000 kilometer dari pusat gempa, sebelah barat daya dari Puerto Montt.
Kantor Darurat Nasional Chile (ONEMI) mencabut perintah evakuasi dan tsunami setelah tiga jam gempa melanda. "Hampir 5.000 orang yang telah dievakuasi bisa kembali ke rumah mereka," demikian disampaikan badan tersebut.
ONEMI mengatakan salah satu jembatan di daerah itu sudah bisa dilewati, meski tengah diperbaiki. Sementara tim lainnya berupaya memulihkan listrik 21.000 rumah.
Dalam gambar yang beredar, seperti Liputan6.com kutip dari Reuters, Senin (26/12/2016), terlihat sisi jembatan terbelah cukup panjang.
Gempa Terasa Hingga Argentina
Getaran gempa Chile itu juga dilaporkan terasa di sisi lain pegunungan Andes di Argentina. Kendati demikian, menurut saksi mata, kerusakan struktural terbatas terjadi di daerah dekat dengan pusat gempa.
"Ada banyak pergerakan di sini, tapi selain itu tak ada dampak lainnya. Tidak ada rumah yang runtuh," kata pemilik Cabanas Hotel di selatan Chili, Quellon, Alamiro Vera.
Meskipun terjadi puluhan gempa susulan berkekuatan lebih lemah, kerusakan terkonsentrasi di sepanjang jalan raya yang berjalan di Chiloe Island. Hal tersebut mengakibatkan lalu lintas ditutup di satu bagian dan di jalan-jalan kecil serta jembatan.
Televisi lokal menunjukkan kerusakan beberapa rumah, terutama di Quellon dan sekitarnya.
Chile memiliki sejarah panjang gempa mematikan, termasuk gempa 8,8 SR pada tahun 2010 di lepas pantai selatan negara itu, yang juga memicu tsunami yang menghancurkan kota-kota pesisir.
Saksikan juga video menarik berikut ini: