Akhirnya, Ilmuwan Kuak Fungsi Usus Buntu

Meski selama ini usus buntu dianggap sebagai yang tak begitu penting, ternyata ada fungsi penting di baliknya.

oleh Citra Dewi diperbarui 13 Jan 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 19:00 WIB
Usus buntu
Usus buntu. (foto: WebMD)

Liputan6.com, Springfield - Sejumlah ilmuwan menemukan alasan mengapa manusia memiliki usus buntu, yakni tabung kecil tipis yang melekat pada usus besar.

Meski selama ini usus buntu dianggap sebagai organ yang tak memiliki fungsi, peneliti di Midwestern University menyebut organ tersebut berperan sebagai wadah bakteri usus yang menguntungkan untuk tubuh.

Associate Profesor, Heather Smith, mempelajari usus dan karakteristik lingkungan dari 533 mamalia yang berbeda. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian penelitian soal evolusi usus buntu.

Sejumlah hewan yang memiliki usus buntu adalah primata, wombat, dan kelinci. Sementara hewan lain seperti anjing dan kucing tak memiliki organ tersebut.

Dikutip dari Independent, Jumat (13/1/2017), para peneliti menemukan bahwa usus buntu telah berevolusi 30 kali secara terpisah dalam spesies berbeda, dan hampir tak pernah menghilang dari garis keturunan evolusi setelah muncul.

Hewan dengan usus buntu memiliki konsentrasi jaringan kelenjar limfoid di usus mereka. Menurut peneliti, hal tersebut memainkan peranan penting dalam sistem imun.

Jaringan tersebut dapat menstimulasi sejumlah bakteri baik yang dapat disimpan di usus buntu. Hal itu membuat tak semua bakteri baik hilang ketika manusia mengalami diare.

"Mereka yang usus buntunya telah diambil akan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dari penyakit, terutama bagi mereka yang bakteri baiknya telah keluar dari tubuh," ujar Smith ketika menjelaskan soal fungsi usus buntu.

Usus buntu orang dewasa rata-rata memiliki panjang lima hingga 10 sentimeter, dan berdiameter enam hingga delapan milimeter.

Sekitar 40.000 orang di Inggris dirawat di rumah sakit akibat pembengkakan usus buntu untuk setiap tahunnya.

Belum jelas apa yang menyebabkan peradangan tersebut. Namun dokter meyakini hal tersebut dapat terjadi ketika jalur masuk ke dalam kantong usus buntu terhalang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya