Liputan6.com, Jakarta - Pada Jumat (27/1/2017), perhatian pembaca Liputan6.com berpusat kepada dugaan kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump terhadap warga negara-negara mayoritas muslim.
Misalnya, pengajuan draft pelarangan pemberian visa kepada tujuh negara yang oleh presiden sebelumnya, Barack Obama, dianggap sangat berisiko.
Paling akhir, pembaca juga membaca perbedaan pendekatan Presiden Donald Trump kepada dunia Islam umumnya, dibandingkan dengan mantan presiden Barack Obama.
Advertisement
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
Â
1. Donald Trump Akan Resmikan Larangan Muslim Masuk ke AS?
Enam hari berkuasa, Presiden Donald Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif kontroversial. Ia mencabut Obamacare, memberlakukan kembali kebijakan Mexico City yang sekaligus menegaskan sikap anti-aborsinya, dan menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP). Teranyar, ia memerintahkan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko.
Dalam beberapa jam mendatang, ia dikabarkan akan menandatangani perintah eksekutif baru yang memberlakukan larangan muslim masuk ke Negeri Paman Sam. Demikian seperti dilansir Independent.co.uk, Kamis 26 Januari 2017.
Sejumlah umat muslim pun berkumpul untuk memprotes rencana Presiden Trump tersebut.
Â
2. Donald Trump Keluarkan Larangan Visa untuk 7 Negara Muslim
Setelah dilantik pada 20 Januari 2017, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani 10 perintah eksekutif (executive order).
Dikutip dari SBS pada Kamis, 26 Januari 2017, laporan CNN pada Rabu lalu menyebut bahwa ia masih akan mengumumkan beberapa executive order lain berkaitan dengan visa dan pengungsi.
Menurut laporan tersebut, President Trump memutuskan sesuai dengan janji sewaktu kampanye terkait pelarangan visa kepada warga tujuh negara, yaitu Irak, Iran, Suriah, Libya, Yaman, Sudan, dan Somalia.
3. Tolak Sikap Donald Trump...Ini 4 Cara Obama Rangkul Umat Muslim
Donald Trump menyebut soal "teroris radikal Islam" dalam pidatonya sesaat setelah dilantik sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat pada Jumat 20 Januari 2017. Istilah yang sama yang pernah diucapkannya selama kampanye.
"Kita akan menguatkan sekutu lama dan membentuk yang baru--dan menyatukan dunia yang beradab melawan teroris radikal Islam, yang akan kita basmi total dari muka Bumi," kata Trump.