Liputan6.com, Berlin - Salah satu artis yang terkenal pasca-Perang Dunia II asal Jerman ternyata mata-mata yang bekerja untuk Uni Soviet. Informasi ini berasal dari dirilisnya dokumen bercap 'top secret'.
Marikka Rokk, yang dilarang berakting selama 2 tahun karena kedekatannya dengan rezim Nazi, ternyata semenjak tahun 1940-an ia bekerja untuk Moskow. Memberi berita-berita dan informasi soal Third Reich kepada Soviet.
Baca Juga
Dikutip dari The Guardian, Selasa (21/2/2017), Rokk lahir di Kairo pada 1913 dari orangtua asal Hungaria. Ia menghabiskan masa kecil di Budapest.
Advertisement
Kariernya bermula pada era Nazi sebagai bintang operet. Rokk membintangi 40 film sebelum meninggal di usia 90 tahun pada 2004.
Dipercaya ia jadi agen KGB oleh manajernya sendiri, Heinz Hoffmeister yang sudah bergabung dengan intel Soviet lebih dahulu. Namun, perkara apa pekerjaan Rokk dan informasi apa yang diserahkan ke Soviet masih menjadi rahasia.
Sang suami, sutradara Georg Jacoby, diduga melakukan spionase bersama dengannya.
Agen tempat ia bekerja, Krona, bertanggung jawab memberikan informasi kelas tinggi militer kepada Soviet. Termasuk rencana Operasi Barbarossa dan Pertempuran Kurks
Jaringan agen itu dipimpin oleh agen Soviet yang legendaris, Yan Chernyak, yang memiliki nama panggilan "pria tanpa bayangan". Ia terkenal dengan kemampuannya menghilang.
Chernyak sendiri direkrut oleh Soviet saat ia belajar di Berlin pada tahun 1940-an.
Jaringan Chernyak berisi 35 agen termasuk, bankir, petinggi militer, sekretaris dan juga aktor Olga Chekhova.
Peran Rokk sebagai mata-mata Soviet ditemui oleh Gehlen, organisasi intelijen Jerman Barat. Kecurigaan mereka dirilis pada November 1951 dan dimuat oleh tabloid Bild, disebut Rokk memiliki hubungan dengan intel Rusia.
Pada tahun 1951, Rokk mengumumkan bahwa ia berhenti dari berakting yang selama 16 tahun ia geluti. Kepada media ia mengaku akan menjalankan butik wool Swiss di kota Dusseldorf.
Namun, menurut intel Jerman Barat langkah itu dianggap kelihaiannya agar ia bisa melanjutkan agenda mata-mata bagi Soviet.
Rokk dipersiapkan oleh rezim Nazi untuk bersaing dengan orang-orang seperti bintang Hollywood Ginger Rogers dan Rita Hayworth. Dia dianggap sebagai salah satu aktris favorit Hitler dan dilaporkan telah berselingkuh dengan menteri propaganda sang fuhrer, Joseph Goebbels.
Dia meraih ketenaran pada tahun 1935 setelah membintangi Leichte Kavallerie (Light Kavaleri), menjadi salah satu bintang paling produktif pada masanya. Rokk sering membintangi film bersama Johannes Heesters di film propaganda, dan dikatakan ia begitu eksotis dengan aksen Hungarianya yang kental.
Satu hal yang tidak diketahui adalah, tak jelas apakah Rokk pernah tahu ia dicurigai untuk spionase.
Selama bertahun-tahun dianggap anti-komunis. Dua tahun larangan kerja yang dikenakan pada dirinya pada akhir Perang Dunia II sebagai hukuman untuk hubungan dekat dia dengan lingkaran dalam kepemimpinan Nazi mungkin telah membantunya menjaga kepura-puraan.
Atau dia berhasil menjaga hubungan dekat dengan kedua rezim.
Sebuah kartu pos berstempel November 1940, ia menulis kepada Hitler di mana ia mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk karangan bunga kirimannya.
Kartu pos untuk Hitler itu dipamerkan di museum Film Berlin.