Liputan6.com, Pyongyang - Untuk urusan olahraga, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un konon mirip dengan sang ayah, Kim Jong-il. Oleh media Korut, keduanya dikabarkan sebagai pecinta kegiatan fisik, meski tak pernah terlihat berkeringat di gelanggang.
Semasa menjabat sebagai pucuk pimpinan tertinggi Korea Utara, Kim Jong-il fanatik dengan kegiatan kompetisi jasmani dan olah tubuh.
Beberapa media sempat menulis sejumlah artikel yang menggambarkan kecintaan dan 'kehebatan' ayah Kim Jong-un itu pada dunia olahraga.
Advertisement
Menurut ESPN, Kamis, (27/4/2017), Kim Jong-il hebat pada cabang olahraga bowling dan golf. Selain itu, meski tidak menekuninya, Kim senior juga menaruh perhatian besar pada sepakbola dan atletik. Anak Kim Il-sung itu juga dikabarkan gemar olahraga bola basket.
Sementara itu, Kim Jong-un dilaporkan memiliki minat yang serupa dengan sang ayah pada dunia olahraga.
Liputan6.com merangkum sejumlah cabang olahraga yang menarik perhatian Kim Jong-un, seperti yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Bola Basket
Tak hanya gemar, nampaknya Kim Jong-un juga sangat bersahabat dengan olahraga yang satu ini.
Hal ini ditunjukkan dengan kedekatan putra Kim Jong-il itu dengan bintang bola basket asal Amerika Serikat Dennis Rodman.
The Guardian melaporkan bahwa Dennis Rodman telah berkunjung ke Pyongyang sebanyak empat kali. Dan pada kunjungannya yang terakhir, sang mantan bintang NBA itu menyelenggarakan pertandingan persahabatan yang khusus dipersembahkan kepada 'teman baik'-nya, Kim Jong-un, sebagai hadiah ulang tahun.
Pertandingan tersebut dilaksanakan di Pyongyang Indoor Stadium dan disaksikan 14.000 penonton.
Tim Rodman yang terdiri dari sejumlah pemain bintang NBA berhasil dikalahkan oleh tim bola basket nasional Korea Utara dengan skor 39 - 47.
Kecintaan Kim Jong-un dengan basket konon merupakan ciri turunan dari sang ayah.
Kantor berita olahraga Grantland menyebut bahwa Kim Jong-il merupakan penggemar fanatik NBA, terutama pada klub Chicago Bulls tahun 1990-an yang sempat dibela oleh mega bintang basket Michael Jordan.
Bahkan, dikabarkan bahwa Kim senior memiliki koleksi video rekaman pertandingan Bulls saat masih dibela oleh Jordan.
Advertisement
2. Sepak Bola
Senator Italia Antonia Razzi, seperti yang diwartakan La Gazzetta dello Sport, mengklaim bahwa pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un merupakan penggemar liga sepak bola Italia Serie A.
Menurut Razzi, penyebab Kim dapat jatuh hati dengan liga sepak bola negara tersebut dipengaruhi besar oleh Kwang Song-han.
Kwang merupakan mega bintang sepak bola untuk Korea Utara. Saat ini ia bermain untuk klub sepak bola Cagliari di Serie A Italia.
Pemain Cagliari itu merupakan atlet Korea Utara pertama yang mencetak gol di Liga Italia. Gol tersebut dicetak Kwang saat klub yang dibelanya berhadapan dengan Palermo pada awal April 2017 lalu.
Meski Cagliari kini dibela oleh Kwang sang atlet bintang Korea Utara, namun, dikabarkan bahwa sang pemimpin tertinggi tidak menaruh hati pada klub sepak bola yang berbasis di Sardinia, Italia itu.
Sang pemimpin tertinggi merupakan penggemar Juventus.
Klub asal Turin, Italia itu sangat populer di Korea Utara hingga Razzi dengan berani menjelaskan bahwa, jika Si Nyonya Tua bertanding di Pyongyang, seluruh tiket dan kursi niscaya akan ludes terjual.
"Apakah dia (Kim) mengikuti sepak bola Italia? Tentu saja, ia tahu segalanya tentang Serie A dan NBA (liga basket AS)...Jika Juventus bermain di Stadion Pyongyang, yang berkapasitas besar itu, (aku yakin) itu akan penuh," kata Razzi kepada kantor berita olahraga Italia La Gezzetta dello Sport seperti yang diwartakan oleh Goal.com, Kamis, (27/4/2017).
Kim Jong-un juga dikenal antusias dengan tim sepak bola nasionalnya.
Pada awal masa kepemimpinan Kim Jong-un, tim nasional sepak bola pria Korea Utara juga berhasil lolos ke putaran penyisihan FIFA World Cup 2010. Seperti yang dikutip dari Grantland, Kim berharap agar mereka mampu membawa keberhasilan dan mengharumkan pemerintahan sang pemimpin tertinggi.
Namun, mereka gagal melanjutkan kiprahnya hingga ke putaran selanjutnya.
The Guardian dengan mengutip Radio Free Asia melaporkan bahwa, ketika kembali ke kampung halaman, tim nasional tersebut diberikan hukuman berupa dipermalukan di hadapan 400 warga Pyongyang selama enam jam akibat kegagalannya di Piala Dunia 2010.
Dan, dikabarkan, sang kepala pelatih Kim Jung-hun, dikirim ke kamp kerja paksa karena telah memimpin tim yang mempermalukan bangsa.
Kecintaan--atau fanatisme--Kim junior terhadap olahraga si kulit bundar tersebut juga merupakan cerminan dari Kim senior.
Sejak tahun 1993, kebijakan Kim Jong-il pada bidang sepak bola, khususnya cabang perempuan, dinilai membawa keberhasilan.
Tim nasional sepak bola perempuan Korea Utara telah lolos ke putaran penyisihan FIFA Women's World Cup pada tahun 1999, 2003, dan 2011, dan menjuarai AFC Women's Asian Cup pada tahun 2001 dan 2003.