Pertemuan Macron dan Merkel Jadi Momentum Baru untuk Uni Eropa

UE mendapat momentum setelah dua pemimpin negara besar Jerman dan Prancis bertemu membicarakan pendalaman hubungan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 16 Mei 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2017, 16:02 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel (AFP)

Liputan6.com, Berlin - Sehari setelah dilantik Presiden Prancis yang baru, Emmanuel Macron  berangkat ke Berlin. Di Ibukota Jerman tersebut dirinya menemui Kanselir Angela Merkel.

Dalam pertemuan kedua pemimpin berjanji untuk memberikan dorongan baru ke Eropa. Bahkan, jika harus mengubah beberapa perjanjian mereka siap melakukannya.

Macron menjelaskan, Eropa butuh rekonstruksi bersejarah. Hal ini demi melawan gelombang populisme yang tengah melanda Benua Biru.

"Pada masa lalu, perubahan perjanjian merupakan suatu yang tabu bagi Prancis, tapi itu tidak akan terulang lagi," sebut Macron di Berlin, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (16/5/2017).

Menyambung pernyataan koleganya, Merkel mengaku gembira atas terpilihnya Macron. Pasalnya, pria 39 tahun tersebut dikenal sebagai tokoh pro-integritas Uni Eropa.

"Eropa akan bekerja dengan sangat baik jika ada Prancis yang kuat di sana," ucap Merkel.

"Kami setuju untuk segera dibentuknya roadmap perspektif jangka menengah bagi Uni Eropa," tambah Merkel.

Dia menambahkan, untuk soal dorongan baru, akan dilakukan agar kerjasama negara-negara benua biru dalam kerangka UE bisa lebih diperdalam. Merkel menyatakan hal itu sangat tepat dilakukan saat ini karena UE sedang mendapat momentum baru dengan terpilihnya Macron.

"Ada kesamaan pemahaman (antara Jerman-Prancis) kita tidak hanya fokus pada Inggris yang akan meninggalkan UE. Tapi yang pertama dan paling penting kita mesti memikirkan bagaimana dapat memperdalam (kerjasama) dan dapat menangani krisis di zona Eropa," jelas Merkel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya