Presiden Putin: Tak Masuk Akal Rusia Intervensi Pilpres AS

Dalam sebuah wawancara televisi, Presiden Putin menyangkal tudingan terlibat memenangkan Trump dalam Pilpres AS.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 05 Jun 2017, 15:28 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2017, 15:28 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Reuters)

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menyangkal tudingan dirinya mengintervensi Pilpres Amerika Serikat. Isu yang bergulir sejak tahun 2016 itu terus mengemuka hingga saat ini.

Orang nomor satu di Rusia ini malah balik melontarkan tudingan terhadap AS. Ia mengatakan, Negeri Paman Sam adalah pihak yang selalu mencoba menancapkan pengaruhnya dalam proses pemilu di negara lain.

"Sangat tidak masuk akal kami melakukan intervensi," sebut Putin dalam wawancara dengan NBC, Senin (5/6/2017).

"Tunjuk jari Anda ke sebuah peta dunia, di mana pun kalian pasti akan mendengar keluhan mengenai adanya pejabat AS yang coba melakukan intervensi proses pemilu," tambah dia.

Putin menambahkan, tudingan yang menyebutkan ia menyerahkan beberapa dokumen pada Donald Trump sebelum pemilu juga mengada-ada dan tanpa dasar.

"Ini salah satu omong kosong belaka, dari mana kalian bisa dapat informasi macam itu," tegas Putin.

Secara pribadi, Putin mengaku tidak punya hubungan dengan pejabat AS mana pun. Baik itu pejabat saat ini atau di masa lalu.

"Saya sama sekali tidak ada hubungan. Ada beberapa kali beberapa pejabat AS mengunjungi Moskow. Tapi kalian tahu, saya tidak pernah menemui mereka. Kita menerima banyak kunjungan warga AS," kata dia.

Kemenangan Trump disebut-sebut tak lepas dari intervensi Rusia. Dugaan ini pun tengah diselidiki FBI.

Di sisi lain, intelijen AS juga menuduh Rusia campur tangan dalam pemilu. Salah satu caranya adalah meretas data dari petinggi Partai Demokrat dan membocorkan sejumlah informasi penting.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya