Dokumen Rencana Penerbangan Apollo 13 Dilelang

Apollo 13 diluncurkan pada 11 April 1970 sebagai misi ketujuh Apollo berawak sekaligus pendaratan berencana ke-3 di permukaan Bulan.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 04 Jul 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2017, 12:00 WIB
Apollo 13
Modul Layanan (Service Modul) Apollo 13 yang menampakkan kerusakan sistem roket pendorong. (Sumber NASA)

Liputan6.com, New York - Apollo 11 merupakan salah satu tonggak penting eksplorasi manusia, sedangkan Apollo 13 menjadi salah satu eksplorasi paling dramatis.

Rencana penerbangan (flight plan) yang dipakai dalam Modul Komando Apollo 13 bukan hanya menjadi hiasan, tapi memainkan peran utama dalam drama seputar misi wahana tersebut.

Balai lelang Sotheby sedang dalam proses menjual rencana penerbangan yang dimaksud. Binder berisi rencana penerbangan itu bukan hanya berisi instruksi bagi para awak, tapi juga catatan-catatan yang dipakai oleh para astronot ketika berjuang mempertahankan hidup ketika kembali ke Bumi setelah wahana mereka mengalami kerusakan.

Apollo 13 diluncurkan pada 11 April 1970 sebagai misi ke tujuh Apollo berawak sekaligus pendaratan berencana ke-3 di permukaan Bulan.

Tapi pendaratan tidak pernah terjadi karena, ketika sedang dalam perjalanan ke bulan pada 17 April, terjadi ledakan pada salah satu tabung oksigen kryogenik yang melumpuhkan Modul Layanan. Tabung itu berperan sebagai propulsi dan sistem pendukung utama Modul Komando "Odyssey."

Tanpa daya listrik, dukungan kehidupan, ataupun mesin utama, misi itu dibatalkan dan Komandan Jim Lovell, Pilot Modul Komando Jack Swigert, serta Pilot Modul Bulan Fred Haise bekerja keras tiada henti bersama dengan para insinyur NASA untuk mengubah Modul Bulan "Aquarius" menjadi sekoci penyelamat penyedia udara dan kehangatan.

Semua itu dilakukan sambil menggunakan mesin pendaratan untuk memperbaiki arah agar berayun mengelilingi sisi jauh Bulan dan kembali ke Bumi.

Seperti dikutip dari New Atlas pada Selasa (4/7/2017), bukan hanya sekali kisah luar biasa itu telah diadaptasi menjadi cerita film.

(Sumber Sotheby's)

Tapi, tidak seperti yang dikisahkan dalam film "Apollo 13" garapan Ron Howard, rencana penerbangan saat itu sebenarnya tetap ada hingga misi selesai dan ditandatangani oleh awaknya sebelum diserahkan kepada Turnage Robert "Bob" Lindsey, Pimpinan Perencana Penerbangan untuk Apollo 13.

Rencana penerbangan itu bukan hanya berisi perincian perintah bagi para awak sebagaimana yang direncanakan sebelum peluncuran, tapi juga catatan-catatan dengan pensil yang dituliskan oleh 3 astronot ketika mereka bekerja dengan pengendali misi untuk memecahkan masalah-masalah.

Masalah yang dimaksud mencakup penjatahan air, memastikan udara bisa layak dihirup, menghitung lintasan pulang, dan bahkan caranya memisahkan Modul Komando dan Pendarat tanpa memakai pendorong yang ada pada Modul Layanan.

Selain itu, dokumen juga berisi serangkaian karikatur para astronot yang digambar oleh seniman Barbara Matelski di Johnson Space Center.

Karikatur itu disisipkan diam-diam sebagai hiburan, termasuk karikatur tentang penggantian Pilot Modul Komando Ken Mattingly yang diganti pada saat terakhir karena terpapar campak.

(Sumber Sotheby's)

Menurut balai lelang Sotheby's, rencana penerbangan itu sekarang bisa dijual setelah ada perubahan peraturan Amerika Serikat (AS) pada 2012 sehingga memungkinkan penerima dokumen-dokumen seperti itu untuk menjualnya tanpa klaim kepemilikan sebelumnya oleh pemerintah AS.

Lelang akan berlangsung pada 20 Juli dan diduga akan laku antara US$ 30 ribu hingga 40 ribu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya