Liputan6.com, St. Petersburg - Hari ini, pada tahun 1941, seorang Jenderal Nazi-Jerman mencatat dalam buku hariannya tentang salah satu rencana Adolf Hitler. Catatan yang tertulis dalam buku harian sang jenderal itu, menguak salah satu gagasan 'keji' pemimpin Reich ketiga tersebut.
Menurut catatan harian Franz Halder --Kepala Staf Angkatan Darat Nazi-Jerman-- pada 8 Juli 1941, Adolf Hitler berencana untuk 'membasmi seluruh populasi Moskow dan Leningrad di Uni Soviet, jika tidak, kita (Nazi-Jerman) akan harus memberi makan mereka selama musim dingin.' Demikian seperti yang dikutip dari History.com, pada Jumat 7 Juli 2017.
Advertisement
Baca Juga
Rencana itu dilatarbelakangi keberhasilan awal Nazi-Jerman dalam tahap awal proses invasi besar-besaran ke Uni Soviet. Terhitung pada 22 Juni 1941, Wehrmacht (angkatan bersenjata Nasi-Jerman) yang berkekuatan 3 juta personel, mampu meraih keberhasilan mumpuni guna menduduki Negeri Tirai Besi.
Wehrmacht berhasil menggasak sebagian besar pasukan Uni Soviet. Selain itu, sekitar 280.000 Tentara Merah (angkatan bersenjata Uni Soviet) berhasil ditawan dan 2.600 tank mereka sukses diluluhlantakkan.
Tak hanya itu, di akhir Juni 1941, Wehrmacht dan koalisi Poros telah berada beberapa ratus kilometer di dalam wilayah Soviet. Hal itu menyebabkan demotivasi krusial di kalangan Tentara Merah. Tak jarang, sejumlah pasukan Soviet berusaha melarikan diri dari garis terdepan pertempuran.
Situasi itu membuat Hitler merasa di atas angin. Der Fuhrer pun berambisi untuk mengirim Wehrmacht untuk menduduki Moskow serta Leningrad, dua kota utama Uni Soviet.
Sebagai Kastaf, Halder membuat catatan harian khusus, untuk mendokumentasikan sejumlah rencana dan perkataan Hitler terkait rencana invasi Wehrmacht ke Uni Soviet.
Pada 8 Juli 1941, Halder juga mencatat 'Der Fuhrer dengan tegas bertekad untuk membuat Moskow dan Leningrad rata dengan tanah'.
Sang jenderal juga mencatat sikap Hitler yang meremehkan kuantitas Tentara Merah dan pengabaiannya atas sejumlah konflik perbedaan strategi militer di dalam kalangan perwira tinggi Wehrmacht.
Konflik pandangan strategi militer itu menyebut soal perbedaan rencana antara Hitler dengan Halder. Der Fuhrer ingin mengirim Wehrmacht langsung menuju Leningrad, sementara sang Kastaf berencana untuk mengirim angkatan bersenjata Nazi-Jerman lurus ke Moskow.
Pada akhirnya, keputusan Hitler-lah yang diambil, dan Wehrmacht dikirim untuk menyerang Leningrad. Namun tak dinyana, Tentara Merah berhasil melakukan perlawanan luar biasa, dan menjadikan pertempuran di kota yang kini bernama Saint Petersburg itu berlangsung selama tiga tahun.
Hasilnya, Wehrmacht gagal menduduki Leningrad dan kembali mundur ke Jerman pada 1944 demi mempersiapkan diri akan kedatangan Sekutu Amerika Serikat - Inggris dari Eropa Barat. Dan di Timur, Uni Soviet mulai mengumpulkan kekuatan, dan segera menginvasi Reich Ketiga.
Selain itu, tepat pada tanggal yang sama, tahun 1951, Ibu Kota Prancis, Paris, merayakan hari jadinya yang ke-2.000 tahun. Paris diduga ditemukan sekitar tahun 250 SM.
Sejarah kota tersebut berasal dari suku Gallic, yang kemudian dikenal dengan sebutan Parisii. Pada tahun 250 SM, Parisii menetap di sebuah pulau - kini dikenal dengan sebutan Ile de la Cite -- di Sungai Seine.
Pada tanggal yang sama, 1994, pemimpin Korea Utara Kim Il-sung meninggal di usia 82 tahun akibat serangan jantung.
Saksikan juga video berikut ini: