Liputan6.com, Nazca - Jasad terawetkan atau mumi ditemukan di Nazca, Peru. Temuan itu menarik perhatian karena diduga dapat mengubah kisah asal-usul manusia.
Mumi dalam keadaan terlipat itu berbentuk humanoid – seperti manusia – dengan tengkorak yang memanjang dan 3 jari di tiap tangan.
Para peneliti yang berkutat pada sejarah asal-usul manusia masih harus memastikan, bahwa temuan itu memang benar karena sudah ada beberapa temuan palsu (hoax) dalam riwayat arkeologi. Demikian seperti dikutip dari Ancient Orgins pada Jumat (14/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Jaime Maussan adalah seorang jurnalis investigasi dari Meksiko yang pertama kali membawa kisah ini kepada Gaia, suatu perusahaan pembuat film. Mereka bergabung dengan tim peneliti dan ilmuwan di luar Nazca untuk melakukan investigasi terhadap mumi tersebut.
Suatu video yang berisi analisis hasil temuan menengarai, bahwa jasad itu merupakan sesuatu yang unik dalam catatan fosil yang diketahui selama ini.
Dr. Konstantin Korotkov, seorang profesor dari Saint Petersburg University adalah salah satu pimpinan ilmuwan yang sedang memeriksa kasus itu.
Dr. José de Jesús Zalce BenÃtez, pakar forensik dari National School of Medicine of Mexico dan Natalia Zaloznaja MD PhD, pimpinan analisis citra di Lembaga Kedokteran MIBS terlibat dalam pemeriksaan awal.
Tubuh itu memiliki tinggi 168 sentimeter dengan proporsi yang amat mirip manusia. Perbedaan yang jelas, selain tengkorak yang memanjang, adalah 3 jari pada tangan dan ketiadaan hidung dan telinga. Hanya ada satu lubang di tempat hidung dan satu lubang di tempat telinga.
Dalam video, Dr. Korotkov menjelaskan, bahwa keanehan itu bukan kecacatan, melainkan karena individu itu adalah "makhluk lain, humanoid lain".
Temuan itu bukan satu-satunya contoh keberadaan tengkorak memanjang di Peru. Sebelumnya, ada 300 tengkorak di suatu kawasan pemakaman di Paracas, Peru yang menjadi temuan terbanyak tengkorak memanjang di seluruh dunia.
Penyebab memanjangnya tengkorak-tengkorak itu masih menjadi perdebatan, demikian juga dengan asal muasalnya. Uji DNA mengarah kepada asal muasal di Eropa dan Timur Tengah.
Salah satu ciri aneh tengkorak-tengkorak memanjang itu adalah tempat kedudukan foramen magnum, yaitu titik pertemuan syaraf tulang belakang dengan tengkorak. Ukuran tengkorak juga lebih besar den lebih berat.
Penanggalan karbon pada sampel jasad menunjukkan, bahwa masa antara 245 hingga 410 M. Sementara itu, penentuan urutan (sequencing) DNAÂ sedang berlangsung. Menurut Melissa Tittl, Direktur untuk Konten Original di Gaia, melalui video, analisis hasil pemindaian CAT juga sedang dikerjakan.
M.K. Jesse, seorang Ahli Radiologi Musculoskeletal di University of Colorado Hospital, menduga tidak ada perubahan yang sengaja dilakukan orang untuk mendapatkan tampilan unik tersebut.
Jay Weidner, seorang Direktur Senior untuk Konten di Gaia, mengatakan bahwa batu berukir (petroglyphs) di dekat mumi juga menunjukkan adanya sosok-sosok humanoid berjari 3.
Dr. Korotkov menegaskan adanya beberapa contoh lain sosok berjari 3 dalam lukisan-lukisan purba di Peru. Belum jelas apakah itu mencerminkan kenyataan atau sekedar karya seni.
Temuan teranyar tersebut menghadirkan sejumlah pertanyaan. Seandainya benar, mungkinkah ini menjadi suatu contoh spesies terlupakan di antara manusia?
Apakah bentuk tidak biasa itu menjadi bagian perkembangan atau disengaja? Atau, apakah ini bukti keberadaan spesies yang bukan manusia? Inikah bukti alien?