22-7-1933: Pilot 'Bermata Satu' Sukses Terbang Solo Keliling Bumi

Dalam 7 hari, 18 jam, dan 49 menit, pria ini sukses terbang solo berkeliling beberapa tempat di dunia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Jul 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2017, 06:00 WIB
Wiley Post, pilot AS yang sukses terbang solo. (NASA)
Wiley Post, pilot AS yang sukses terbang solo. (NASA)

Liputan6.com, New York - Hari ini, 84 tahun silam, pilot Amerika Serikat bernama Wiley Post berhasil mencatatkan diri sebagai manusia pertama yang sukses terbang solo atau sendirian ke beberapa tempat di dunia.

Pada 22 Juli 1933, ia kembali ke Lapangan Floyd Bennett di New York, AS setelah terbang sendirian selama 7 hari, 18 jam, dan 49 menit.

Seperti diberitakan History.net, dia tercatat sebagai penerbang pertama yang mencatatkan prestasi itu.

Pilot yang dikenali dengan ciri khasnya, mengenakan satu penutup mata, memulai perjalanan solo pada 15 Juli 1933. Ia terbang tanpa henti ke Berlin, Jerman.

Setelah beristirahat sebentar, dia melanjutkan misi terbangnya ke Uni Soviet. Ia sempat mampir ke sejumlah lokasi -- di Alaska dan Kanada -- sebelum kembali ke titik awal penerbangannya di New York. 

Post yang lahir pada 22 November 1898 total terbang dengan jarak 15.596 mil.

Dua tahun sebelumnya pada 1931, pria bernama lengkap Wiley Hardeman Post itu telah dikenal sebagai pilot yang berhasil terbang mengelilingi bagian utara Bumi dengan penerbang bernama Harold Gatty.

Untuk kedua penerbangan tersebut, dia menggunakan Winnie Mae, pesawat Lockheed Vega yang dilengkapi dengan perangkat autopilot dan radio penunjuk arah yang dikembangkan Sperry Gyroscope Company dan militer AS atau US Army.

Pada 15 Agustus 1935, dia mencoba terbang melintasi Kutub Utara ke Uni Soviet dengan bersama rekannya Will Rogers. Namun nahas, kedua pria tersebut tewas dalam insiden kecelakaan di dekat Point Barrow, Alaska.

Pesawat yang ditumpangi jatuh setelah lepas landas.

Tak hanya pencapaian Wiley Post yang membuat tanggal 22 Juli menjadi penting dalam sejarah. 

Pada tanggal yang sama tahun 1987, menjadi momen saat kartunis kontroversial Palestina tewas ditembak di London, Inggris.

Sedangkan pada 2003, anak-cucu mantan diktator Irak Saddam Hussein meninggal tragis di tangan pasukan AS.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya