Ekspresi Warga Korut di Tengah Ketegangan Konflik Nuklir

Sejak Perang Korea rehat pada 1953, apapun yang terjadi dalam negeri Korea Utara seperti tersembunyi dari dunia luar.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Agu 2017, 20:20 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2017, 20:20 WIB
Dua orang pelayan yang mengenakan seragam menyajikan bir selama festival di Korea Utara. Bir Taedonggang pada umumnya terkenal sebagai minuman kelas dunia. Minuman ini adalah bir hasil produksi negara dan dijadikan sebagai produk kebanggaan (AP)
Dua orang pelayan yang mengenakan seragam menyajikan bir selama festival di Korea Utara. Bir Taedonggang pada umumnya terkenal sebagai minuman kelas dunia. Minuman ini adalah bir hasil produksi negara dan dijadikan sebagai produk kebanggaan (AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Kekuatan militer Korea Utara menjadi salah satu yang terbesar sedunia, lengkap dengan lebih dari 1 juta tentara dan jutaan pasukan cadangan serta paramiliter.

Ada Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Pasukan Roket Strategis, dan Pasukan Operasi Khusus.

Sejak Perang Korea rehat pada 1953, apapun yang terjadi dalam negeri Korea Utara seperti tersembunyi dari dunia luar.

Namun, tak semua warga Korut kaku dalam menjalani aktivitas. Beberapa elite di Korea Utara kerap menikmati liburan, kegiatan olahraga, makan di restoran dan pergi ke tempat hiburan.

Sekelompok orang melakukan tarian massal di Pyongyang (AP)

Dikutip dari laman News.com.au, Rabu (16/8/2017), menurut Dr Leonid Petrov, ekonomi Korea Utara di bawah rezim Kim Jong-un benar-benar membaik.

Seorang pria berbicara lewat telepon genggamnya saat ia dan penumpang lain tengah naik kereta listrik di pusat kota Pyongyang (AP)

"Pyongyang melakukan kerjanya dengan baik. Kini kota tersebut sudah dihiasi dengan berbagai lampu, tempat hiburan, restoran, telepon genggam, dan mobil," ujar Petrov.

Warga Pyongyang menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa di ibukota setelah uji coba nuklir oleh pihak pemerintah (AP)

Ia juga mengatakan, warga Korea Utara sangat sadar akan standar hidup mereka yang lebih rendah dibanding negara lain.

Sekelompok pria minum bir selama festival di Korea Utara. Mereka merayakan janji Kim Jong Un untuk memperbaiki standar hidup dan membangun bangsa (AP)

Sehingga memiliki gagasan untuk memperbaiki tingkat ekonominya di Abad ke-21.

Perekonomian Korea Utara berangsur-angsur membaik, memberikan akses terhadap kenyamanan bagi sejumlah kecil warga di negara tersebut (AP)

"Pendidikan di sana mirip dengan era Uni Soviet yang didasarkan pada persepsi Komunisme yang sangat idealis. Perekonomian Korea Utara pun mulai tubuh. Beberapa kalangan juga sering mengunjungi pasar dan menggunakan perangkat komunikasi. Meski hanya dilakukan oleh kaum elite saja," kata Petrov.

Seorang prajurit Korut terlihat sedang memainkan game arcade di Pyongyang Pleasure Park. Pihak berwenang Korea Utara telah mendorong minat olahraga yang lebih luas di negara ini (AP)

Kini, perekonomian mereka lebih berorientasi pada pasar -- meski masih dikelola oleh pemerintah dan direncanakan secara terpusat.

Warga Korea Utara menunggu dalam antrean untuk memasuki bumper car ride di Pyongyang Pleasure Park (AP)

Dengan adanya transaksi tersebut makin membuat banyak pasar-pasar yang bermunculan.

Penampakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang sedang naik wahana roller coaster di Pleasure Park pada tahun 2012 (AFP)

Meski begitu, Korea Utara tak akan reformasi. Sebab, negara tak mau memberikan kebebasan informasi, perjalanan dan konvensi.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya