Liputan6.com, Pyongyang - Kekuatan militer Korea Utara menjadi salah satu yang terbesar sedunia, lengkap dengan lebih dari 1 juta tentara dan jutaan pasukan cadangan serta paramiliter.
Baca Juga
Advertisement
Ada Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Pasukan Roket Strategis, dan Pasukan Operasi Khusus.
Sejak Perang Korea rehat pada 1953, apapun yang terjadi dalam negeri Korea Utara seperti tersembunyi dari dunia luar.
Namun, tak semua warga Korut kaku dalam menjalani aktivitas. Beberapa elite di Korea Utara kerap menikmati liburan, kegiatan olahraga, makan di restoran dan pergi ke tempat hiburan.
Dikutip dari laman News.com.au, Rabu (16/8/2017), menurut Dr Leonid Petrov, ekonomi Korea Utara di bawah rezim Kim Jong-un benar-benar membaik.
"Pyongyang melakukan kerjanya dengan baik. Kini kota tersebut sudah dihiasi dengan berbagai lampu, tempat hiburan, restoran, telepon genggam, dan mobil," ujar Petrov.
Ia juga mengatakan, warga Korea Utara sangat sadar akan standar hidup mereka yang lebih rendah dibanding negara lain.
Sehingga memiliki gagasan untuk memperbaiki tingkat ekonominya di Abad ke-21.
"Pendidikan di sana mirip dengan era Uni Soviet yang didasarkan pada persepsi Komunisme yang sangat idealis. Perekonomian Korea Utara pun mulai tubuh. Beberapa kalangan juga sering mengunjungi pasar dan menggunakan perangkat komunikasi. Meski hanya dilakukan oleh kaum elite saja," kata Petrov.
Kini, perekonomian mereka lebih berorientasi pada pasar -- meski masih dikelola oleh pemerintah dan direncanakan secara terpusat.
Dengan adanya transaksi tersebut makin membuat banyak pasar-pasar yang bermunculan.
Meski begitu, Korea Utara tak akan reformasi. Sebab, negara tak mau memberikan kebebasan informasi, perjalanan dan konvensi.
Saksikan video menarik berikut ini: