Liputan6.com, Brussels - Dua puluh orang jatuh sakit usai terpapar asap beracun di Markas Uni Eropa, Brussels, Belgia. Peristiwa itu terjadi pada 13 Oktober 2017 waktu setempat.
Insiden tersebut memicu pihak manajemen gedung untuk memerintahkan evakuasi. Mengetahui hal itu, otoritas keamanan dan dinas ambulans setempat bersiaga di lokasi. Demikian seperti dikutip dari The Strait Times, Sabtu (14/10/2017).
Menurut keterangan resmi, asap beracun itu dipicu atas reaksi bahan kimia di ruangan dapur gedung.
Advertisement
"Ada campuran dan reaksi sejumlah bahan kimia di ruang dapur yang memicu asap beracun itu," jelas Pierre Meys, juru bicara untuk dinas tanggap darurat Brussels.
"Asap itu membuat mata pedih dan muntah-muntah bagi sejumlah orang," lanjut Meys.
Baca Juga
Sementara itu, pihak Uni Eropa mengatakan, ada 20 orang yang terdampak insiden itu. Sembilan di antaranya harus mendapat perawatan di rumah sakit dan empat lainnya mengalami kondisi yang memerlukan pantauan penuh dari petugas medis.
Menurut Uni Eropa, asap beracun itu disebabkan oleh reaksi kimia campuran dua bahan pembersih. Asap itu kemudian tersedot ventilasi udara, yang lantas menyebar-luaskannya ke seluruh gedung.
Terlepas dari insiden tersebut, aktivitas dan pertemuan yang dilaksanakan di kantor itu tetap berjalan sesuai jadwal.
"Senin pekan depan, gedung akan kembali dibuka. Dan pertemuan serta aktivitas yang terjadwal akan terlaksana tanpa perubahan," jelas keterangan dari Uni Eropa.