Liputan6.com, Canberra - Lembaga Intelijen Australia, Australian Secret Intelligence Service (ASIS), baru-baru ini membuka lowongan pekerjaan untuk jadi mata-mata. Syaratnya, antara lain; cerdas, cepat mengerti, penuh empati, dan bersedia bermain gim online sebagai bagian dari ujian.Â
Lowongan itu dipromosikan oleh Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop. Dia mengatakan kemampuan untuk jadi intel itu spesial tapi tidak unik.
Dikutip dari SBS.com.au, pada Jumat (15/12/2017), Bishop mengatakan, keterampilan yang dibutuhkan untuk jadi mata-mata di Australia sama seperti profesi seperti menari hingga layanan pelanggan.
Advertisement
Baca Juga
"Yang kami cari justru orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Mereka yang yang memiliki pandangan penuh selidik dan yang pasti jelas cerdas," kata Bishop di Sunrise Channel 7, terkait perekrutan.
"Orang-orang yang jeli, cerdas, mampu menjalin hubungan... bersiaplah untuk ditempatkan di luar negeri dan bertindak dalam kepentingan nasional Australia," lanjutnya.
Yang unik, menurut Bishop, ASIS meluncurkan rekrutmen dengan ujian permainan online di mana para pelamar diuji kemampuannya untuk memperhatikan detail-detail kecil, membaca wajah, dan menilai keandalan informasi.
Cara ujian itu pun bikin alis pembawa acara Sunrise, David Koch berkerut. Ia bertanya kepabada Bishop bagaimana sebuah kenyataan sama dengan penggambaran Hollywood dalam film James Bond dan Jason Bourne?
Alih-alih menjawab gamblang, Menlu Australia itu mengatakan, "yah, memang tidak seperti James Bond dan mengendarai Aston Martin". Bishop juga menambahkan tidak semua rincian soal pekerjaan itu bisa diungkangkan
"Yah, saya tidak bisa menjelaskan secara rinci tentang operasi tertentu karena ini disebut dinas rahasia intelijen."
"Tapi yang mereka lakukan adalah, mereka dikerahkan ke luar negeri, mereka mengumpulkan informasi intelijen, ini adalah agen spionase, tentu saja."
Sementara itu, iklan pekerjaan di situs ASIS menggunakan tagline "Jadilah bagian dari manusia, intelijen manusia."
Lembaga intelijen itu mencari orang-orang yang "sangat termotivasi, memiliki rasa ingin tahu dan menyukai traveling, " untuk mencapai hasil yang berpotensi menyelamatkan kehidupan Australia.
ASIS Mendapat Celaan
Karena menggunakan permainan virtual dalam perekrutannya, lembaga itu dicela.
Para pengguna media sosial mempertanyakan metode pengujian dengan gim online untuk jadi 'intelijen'.
"Hahaha, 'petugas intelijen' di ASIS itu semacam oksimoron. 'Ujiannya' (yang tampaknya ditujukan untuk menarik spy-voyeurs) adalah persilangan antara 'Spy Game' dan Bond 101. Semoga ASIS menggunakan T&A (atau time and Action) yang lebih baik dalam pekerjaan mereka," tulis akun Mark Alfred Clarkson.
Akun @MLoParis menulis, "Baru saja ikut tesnya, dan oke hasilnya. Bagaimana? Saya lulus tidak? Ini lucu sekali."
Sementara itu, menurut ASIS lama proses perekrutan untuk jadi mata-mata dibutuhkan waktu sekitar tujuh bulan.
Tertarik?
Advertisement