Kongres AS Sepakat untuk Mengakhiri 'Shut Down'

Kesepakatan dicapai setelah kubu Partai Republik dan Demokrat menyetujui rencana undang-undang anggaran sementara.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 23 Jan 2018, 09:09 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2018, 09:09 WIB
Kongres AS Akhirnya Sepakat untuk Mengakhiri 'Shut Down'
Kongres AS Akhirnya Sepakat untuk Mengakhiri 'Shut Down' (Brendan Smialowski / AFP)

Liputan6.com, Washington DC - Setelah tiga hari shut down, Kongres AS setuju untuk membuka kembali pemerintahan, tapi hanya tiga minggu. Kesepakatan dicapai setelah kubu Partai Republik dan Demokrat menyetujui rencana undang-undang anggaran sementara.

Dalam voting oleh The House of Representative (HOR) atau DPR, total suara yang menyetujui anggaran tersebut adalah 266, sementara yang tidak setuju mmencapai 159 suara.

Sementara itu, voting Senat menghasilkan suara 81-18. Dengan demikian, mayoritas senator Partai Demokrat telah bergabung dengan 49 senator Partai Demokrat untuk meloloskan anggaran pemerintah tahun ini.

Dalam menit-menit terakhir, Demokrat di Senat setuju untuk meloloskan RUU anggaran yang akan membiayai pemerintah federal hingga 8 Februari. Juga memberikan dana untuk Children’s Health Insurance Program untuk enam tahun.

Namun, dengan syarat dari Pemimpin Mayoritas Senat (Republik) Mitch McConnell untuk menegosiasikan beberapa jenis kesepakatan imigrasi dalam jangka waktu tersebut dan akan menggelar pemungutan suara untuk kesepakatan itu.

Senator Chuck Schumer mengatakan bahwa Demokrat setuju untuk mendukung undang-undang tersebut jika Republik akan menangani sebuah program yang melindungi imigran muda dari deportasi.

Dikutip dari BBC pada Selasa (23/1/2018), Demokrat awalnya menolak untuk menyetujui RUU anggaran di Kongres AS  tersebut kecuali jika mereka mengamankan perlindungan bagi penerima program era Obama.

Pemerintah diharapkan dibuka kembali pada hari Selasa. Ribuan pegawai federal yang telah dirumahkan dan dipaksa cuti yang tidak dibayar boleh menarik napas lega.

"Ini pada dasarnya adalah istirahat makan siang," kata Tom Chapel, seorang ilmuwan di Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia, mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Schumer, pemimpin Demokrat di senat, menuduh Presiden Donald Trump gagal membantu mencapai kesepakatan bipartisan.

Dia mengatakan bahwa ia tidak berbicara dengan presiden yang berasal dari Partai Republik sejak sebuah pertemuan pada hari Jumat sebelum penutupan dimulai malam itu.

"Sang presiden yang katanya pembuat kesepakatan besar ternyata hanya duduk saja di samping lapangan," ucap Schumer.

RUU itu kini tengah menanti untuk ditandatangani Presiden Trump.

Schumer, senator dari New York mengatakan, ia berharap usai 'drama' penutupan ini di Kongres AS, kongres bisa duduk bersama membicarakan program yang dinamakan 'Dreamers'. Ini adalah 700 ribu imigran muda yang dibawa ke AS saat masih kecil yang kemudian diberi perlindungan di era Presiden Obama. Program perlindungan ini disebut Deferred Action for Childhood Arrivals (Daca).

Sementara itu, Pemimpin Senat Partai Republik Mitch McConnell mengatakan partainya bermaksud mempertimbangkan undang-undang "yang akan menangani Daca, keamanan perbatasan dan isu-isu terkait, serta bantuan bencana".

 

Respons Trump Berupa Sindiran

Presiden ke-45 Amerika Serikat Donald Trump (AP Photo/Evan Vucci)
Presiden ke-45 Amerika Serikat Donald Trump (AP Photo/Evan Vucci)

Dengan berakhirnya shut down, maka pemerintahan pun kembali berjalan normal. Presiden Donald Trump, memberikan respons kesepakatan itu.

"Saya senang bahwa Demokrat di Kongres telah sadar," sindir Donald Trump.

"Kami akan melakukan kesepakatan jangka panjang mengenai imigrasi jika, dan hanya jika, itu bagus untuk negara kita."

Sementara itu, anggota kongres dari Partai Demokrat yang tidak setuju dengan rekannya di Kongres, Luis Gutierrez, mengkritik senatornya sendiri.

"Mereka menyerah. Mereka berkedip. Itulah yang mereka lakukan. "

Di Twitter, "Demokrat CAVED" sedang tren pada Senin malam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya