Liputan6.com, California - Untuk memenuhi kebutuhan makan yang sehat, para ibu biasanya menggunakan bumbu dapur pilihan agar apapun yang keluarga mereka santap dapat bermanfaat bagi tubuh.
Selama ini tentu kita mengetahui bahwa jahe adalah bumbu dapur yang punya manfaat bagi tubuh. Meredakan pusing, mual, nyeri dan stres adalah keuntungan apabila kita menggunakan jahe sebagai bahan makanan.
Namun, pernahkah Anda mendengar ada bumbu dapur lainnya yang punya khasiat untuk meningkatkan daya ingat dan bikin bahagia?
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman Newsweek.com, Rabu (24/1/2018), baru-baru ini sebuah penelitian mengungkapkan khasiat tersebut. Rasa bahagia dan meningkatkan daya ingat dapat kita peroleh dari kunyit.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Geriatric Psychiatry, kunyit yang dijadikan sebagai bahan utama membuat kari dapat meningkatkan daya ingat dan menimbulkan rasa bahagia dalam hidup Anda.
Peneliti menyebut Kurkumin (senyawa dalam kunyit) adalah suplemen yang mudah diserap oleh tubuh.
Kurkumin juga menunjukkan sifat anti-inflamasi dan antioksidan dalam penelitian mereka di laboratorium. Studi ini sendiri telah berlangsung selama 18 bulan.
Peneliti juga menguji orang dewasa dari usia 51 hingga 84 tahun. Peneliti menilai, berkat kunyit daya pikir dan ingat orang tua dapat meningkat.
"Alzheimer dan depresi berat adalah penyakit yang dapat teratasi sedikit demi sedikit dengan bumbu dapur ini," ujar Dr. Gary Small selaku direktur psikiatri geriatrik di University of California.
Setelah diuji lewat tes kognitif dan dipantau secara terus menerus, memori para orang tua meningkat sebesar 28 persen selama 18 bulan. Mood mereka juga diketahui meningkat.
Manfaat Kunyit Sejak Zaman Dahulu
Sejak zaman dahulu, kunyit memang digunakan sebagai bahan pengobatan yang berasal dari Asia Selatan.
Menurut National Institute of Health's National Centre for Complementary and Integrative Health, kunyit juga digunakan untuk banyak kondisi -- termasuk untuk masalah pernapasan, rematik, nyeri dan kelelahan.
Para peneliti dari University of California pun berencana untuk melakukan penelitian ke lebih banyak orang. Termasuk bagi mereka yang mengalami depresi ringan.
Advertisement