Australia Tunjuk Dubes Baru untuk Indonesia

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, menunjuk Duta Besar Negeri Kanguru untuk Indonesia yang baru, yang akan menggantikan Paul Grigson.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Feb 2018, 14:07 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2018, 14:07 WIB
Bendera negara Australia - AFP
Bendera negara Australia - AFP

Liputan6.com, Canberra - Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, menunjuk Duta Besar baru Negeri Kanguru untuk Indonesia, yang akan menggantikan Paul Grigson.

"Hari ini saya mengumumkan penunjukkan Gary Quinlan AO sebagai Duta Besar Australia untuk Indonesia," demikian pernyataan Julie Bishop dari yang diterima Liputan6.com dari Kedutaan Besar Australia Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Quinlan adalah seorang pejabat karir senior di Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT), dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Sekretaris.

Ia juga merupakan Pejabat Senior Australia untuk ASEAN dan KTT Asia Timur, serta menjadi kepala negosiator Australia untuk urusan batas-batas maritim dengan Timor Leste.

Pria yang mendapat gelar Doktor Kehormatan bidang Sastra dari Universitas Newcastle itu, pernah menjabat sebagai Penasehat Utama Perdana Menteri untuk Urusan Luar Negeri, Pertahanan dan Keamanan Nasional. Ia pun pernah menduduki posisi senior di DFAT, bertanggung jawab untuk Asia Utara, Amerika, dan Eropa.

Sebelum bertugas di Indonesia, Quinlan pernah menjabat sebagai Duta Besar dan Perwakilan Tetap untuk PBB, menjadi Perwakilan Australia untuk, dan Presiden Dewan Keamanan PBB, menjadi Wakil Dubes di Kedubes Australia di Washington, serta menjabat sebagai Komisioner Tinggi untuk Singapura.

 

Hubungan Indonesia - Australia

Akrabnya Menlu Retno Bersama Julie Bishop saat Hadiri Pertemuan Menlu se-Asean
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (tengah) foto bersama dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop (kanan) saat menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri Asean ke-7 di Manila, Filipina (7/8). (AFP Photo/Pool/Aaron Favila)

Dalam pernyataan tersebut, Bishop menyebut bahwa hubungan Australia dan Indonesia merupakan kemitraan yang paling penting, yang dilandasi oleh satu kerangka kerja strategis untuk keamanan, ekonomi dan hubungan antarmasyarakat yang ekstensif.

"Bersama-sama, kami memberi sumbangsih untuk forum-forum regional dan global, mengelola batas-batas maritim terpanjang di dunia, dan memerangi terorisme serta kejahatan lintas negara," demikian ujar Bishop dalam pernyataan.

Ia menyebut, perdagangan dua-arah Indonesia-Australia mencapai 16,4 milyar dolar Australia pada periode 2016-2017, di mana Australia memprioritaskan finalisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) untuk memperkuat peluang-peluang ekonomi.

Bishop juga menyebut bahwa hubungan pendidikan akan masih menjadi elemen penting dari hubungan bilateral di masa depan.

"Lebih kurang 18.000 warga Indonesia saat ini belajar di Australia, termasuk 1.000 di antaranya berada di bawah program Beasiswa Australia Awards," ujar Bishop.

"Selama lima tahun pertama pelaksanaan New Colombo Plan, 5.300 warga Australia telah belajar dan mengikuti program penempatan kerja di Indonesia," imbuh dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya