China Geser AS sebagai Pemasok Utama Senjata ke Pakistan

China berada di peringkat pertama negara utama pemasok senjata ke Pakistan. Sementara Amerika Serikat duduk di posisi kedua.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2018, 09:36 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2018, 09:36 WIB
Ancaman Penembakan Sekolah California
(Ilustrasi) Senjata Amerika Serikat (AFP)

Liputan6.com, Washington DC - Dari senapan sampai jet tempur dan kapal perang, China telah menjadi pemasok senjata utama ke Pakistan, Bangladesh dan Myanmar, menurut laporan terbaru lembaga kajian Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Laporan yang berjudul "Trends in International Arms Transfer, 2017" mencerminkan perubahan besar dalam situasi geopolitik Asia Selatan.

Di sisi lain, menurut laporan tersebut, penjualan senjata AS ke Paksitan justru turun sebanyak 76 persen dalam lima tahun terakhir. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia (14/3/2018).

China telah menjadi pemasok senjata terbesar bagi Pakistan, negara tetangga yang menjadi musuh bebuyutan India. Pasokan senjata dari China menyumbang 35 persen persenjataannya ke Pakistan pada 2013-2017.

Menurut laporan tersebut, AS, Rusia, Jerman, Perancis dan China saat ini mengekspor 74 persen senjata di seluruh dunia, yang menjadikan negara-negara tersebut pengimpor senjata terbesar di seluruh dunia.

AS Pernah Jadi Eksportir Terbesar

Misil Javelin yang akan diberikan Amerika Serikat kepada Ukraina dalam beberapa waktu mendatang (Wikimedia Commons)
Misil Javelin produksi Amerika Serikat (Wikimedia Commons)

Laporan itu mengatakan AS pernah menjadi eksportir senjata terbesar ke Pakistan. Namun ketegangan baru-baru ini antara kedua negara telah mempengaruhi penjualan senjata secara signifikan, terutama 2013-2017, ketika terjadi penurunan pengiriman besar senjata dari AS ke Pakistan.

Hubungan antara AS dan Pakistan memburuk setelah insiden November 2011, ketika 26 tentara Pakistan tewas dalam serangan NATO di dua pos pemeriksaan militer.

Pakistan membalas dengan menutup kedua perbatasannya ke Afghanistan, sehingga konvoi pasokan NATO tidak dapat lagi melewati Pakistan dalam perjalanan menuju negara tetangganya itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya