Kala Negara Asing Kepincut Kurikulum Madrasah RI

Negara lain ternyata juga ingin mempelajari kurikulum madrasah di Indonesia karena pola pembelajarannya yang mutakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2018, 23:15 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 23:15 WIB
Para siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Munawarul Fajri pulang sekolah (Liputan6.com/Nefri Inge)
Para siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Munawarul Fajri pulang sekolah (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Sistem pendidikan berbasis kurikulum madrasah yang ada di Indonesia rupanya diminati oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara, demikian penuturan yang disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Isom Yusqi.

"Terutama di Filipina, ingin kurikulumnya sama dengan di sini," ujar Isrom di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, belum lama ini.

Sementara itu, Kasubdit Kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Ahmad Hidayatullah, mengatakan selama sepuluh tahun terakhir banyak negara asing yang mempelajari kurikulum madrasah yang ada di Indonesia.

Negara-negara asing itu, kata Ahmad, mempelajari kurikulum madrasah di Indonesia karena pola pembelajarannya yang muthakir.

Negara-negara itu berharap murid-murid sekolah di luar negeri mampu menghadirkan lulusan yang cinta kedamaian, yang toleran dan memegang nilai keislaman yang teguh.

"Itu yang membuat mereka tertarik," ucap Ahmad.

Filipina, Norwegia, Sudan, Thailand, dan Malaysia, merupakan segelintir negara yang berharap kurikulum madrasah Indonesia ditetapkan di negara mereka.

"Malaysia dan Thailand sudah mulai booking," kata Ahmad.

Menurut Ahmad, madrasah saat ini sudah sejejar dengan sekolah umum. Sebab, dari segi prestasi, kata Ahmad, siswa madrasah kerap tampil sebagai juara umum di olimpiade sains.

 

Reporter: Muhammad Ilman Nafi'an

Sumber: Dream.co.id

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya