Liputan6.com, London - Para penggemar sepak bola asal Rusia yang menuju London, diperingatkan untuk tidak bercanda dengan pejabat imigrasi setempat.
Peringatan itu berkaitan dengan masih hangatnya kasus pemberian racun pada eks mata-mata Rusia, yang menyebabkan ketegangan dengan Inggris dan negara-negara sekutu Eropa lainnya.
Dikutip dari NBC News, Rabu (4/4/2018), ketegangan tersebut dianggap sebagai yang terparah sejak berakhirnya era Perang Dingin.
Advertisement
Sekitar 500 pendukung klub CSKA Moskow diperkirakan akan melakukan perjalanan ke ibu kota Inggris, London, untuk menyaksikan putaran pertama babak perempat final Liga Europa, melawan klub Arsenal pada Kamis, 5 April 2018.
Baca Juga
Inggris menyalahkan Rusia atas kasus diracuninya mantan agen mata-mata ganda Sergei Skripal, dan putrinya Yulia, yang terjadi bulan lalu di Kota Salisbury.
Namun, oleh Presiden Vladimir Putin, tuduhan tersebut dianggap sebagai "omong kosong".
Ketegangan itu mendorong Kedutaan Besar Rusia di Inggris untuk mengeluarkan peringatan, meminta penggemar sepak bola negeri beruang merah itu untuk menghormati hukum Inggris. Â
Hal itu karena apa yang disebut "kampanye anti-Rusia" adalah isu yang sangat sensitif, yang dapat memperburuk jalinan diplomasi kedua negara.
"Selama pemeriksaan paspor, kami meminta Anda menjawab pertanyaan tentang tujuan kunjungan Anda dengan cara yang jelas dan relevan. Tolong, jangan ada lelucon," tulis sebuah memo di situs Kedubes Rusia di Inggris.
"Untuk menghindari provokasi terhadap warga Rusia, kami menyerukan para penggemar sepak bola untuk menghindari konflik dengan pihak berwenang dan penduduk lokal, serta berperilaku sopan, kapan pun dan di mana pun di Inggris," bunyi memo tersebut.
Â
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Kedua Klub Terakhir Bertemu pada 2006
Salah satu media di Rusia melaporkan, beberapa penggemar klub CSKA Moskow berencana membawa beberapa ratus t-shirt dengan tulisan "Novichok tour – 2018".
Novichok adalah agen pembunuh saraf, yang oleh pemerintah Inggris, disebut digunakan oleh Rusia untuk meracuni Skripal dan putrinya.
Klub sepak bola Arsenal yang berbasis di London Utara, mengatakan kepada NBC News, bahwa tingkat keamanan telah diatur dengan baik untuk setiap pertandingan.
Oleh karena itu, tidak akan ada langkah-langkah tambahan yang direncanakan untuk pertandingan besar pada Kamis nanti.
Kedua tim yang akan bertanding, terakhir kali bertemu pada 1 November 2006, bertepatan dengan meninggalnya mantan agen Rusia, Alexander Litvinenko.
Ia disebut telah diracun oleh zat polonium radioaktif setelah minum teh di sebuah hotel di London.
Kasus keracunan tersebut terungkap, salah satunya, karena penemuan bukti polonium radioaktif di dekat bangku yang diduduki oleh Litvinenko, saat mendukung klub CSKA Moskow di Stadion Emirates.
Penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintah Inggris, menyebut meninggalnya Litvinenko "mungkin" disetujui oleh Presiden Vladimir Putin.
Arsenal dan CSKA Moscow akan kembali bertanding lagi pada 12 April mendatang, yang mengambil tempat di Moskow.
Advertisement