Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI memperbarui Safe Travel, aplikasi piranti lunak yang berfungsi untuk meningkatkan pelayanan dan perlindungan bagi warga negara Indonesia atau WNI di luar negeri.
Safe Travel merupakan pedoman bagi WNI yang sedang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Tahun lalu, Kemlu meluncurkan aplikasi ini dalam versi Beta dan hanya tersedia di Android. Namun tahun ini, versi terbaru atau Full Version dari aplikasi Safe Travel ini sudah bisa diunduh lewat ponsel Android dan IOS.
Advertisement
Baca Juga
Dalam versi teranyar ini, Safe Travel menawarkan beberapa fitur baru setelah mendapat respons dari pengguna selama setahun belakangan ini. Beberapa fitur tambahan akan memberikan kesan lebih menyenangkan bagi penggunanya.
"Tahun lalu itu beta version-nya, dan tahun ini adalah full version-nya. Yang tahun lalu kita luncurkan itu untuk mendapat masukan dari pengguna. Jadi kita mengulas apa saja yang kurang dari versi sebelumnya agar bisa ditambah dan dilengkapi di versi barunya," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, saat jumpa pers di Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018).
"Masukan yang kita dapat dari publik itu mulai dari kecepatan aplikasi, konten aplikasi yang dinilai kurang fun, dan informasi yang dinilai masih belum lengkap," tambahnya.
Iqbal menjelaskan, Safe Travel versi baru ini menyediakan konsep batch bagi penggunanya. Selain itu, disediakan juga semacam media sosial untuk berinteraksi dengan pengguna lain yang kebetulan sedang berada di negara sama.
"Bagi yang sering menggunakan atau membagikan informasi lewat medsos, maka akan ada poin yang diperoleh. Poin-poin ini nantinya bisa ditukar, karena kita ada juga kerja sama dengan beberapa pihak seperti restoran. Poin itu bisa ditukar dengan pembelian makanan," jelasnya.
"Selain itu, disediakan juga informasi tentang negara tujuan WNI. Misalnya, tempat makan, tempat ibadah, keadaan suatu negara, hingga imbauan bagi pengguna yang berkunjung ke negara-negara tertentu yang situasinya sedang tidak baik," lanjutnya.
Sementara itu, itu fitur keamanan yang disediakan di Safe Travel seperti versi sebelumnya adalah Tombol Panik. Fitur ini bisa digunakan pengguna dalam keadaan genting dan butuh pertolongan. Fitur ini bisa menghubungkan aplikasi pengguna dengan nomor hotline di Kemlu.
"Selama setahun belakangan ini kita sudah minta KBRI secara acak menguji coba aplikasinya terutama di daerah-daerah terpencil sampai di tempat ramai. Namun sejauh ini belum ada pengguna yang memakai fitur Panic Button," ungkapnya.
Aplikasi Safe Travel versi beta sudah diunduh oleh sekitar 7.000 pengguna WNI di seluruh negeri. Namun untuk versi terbaru, pihak Kemlu belum melakukan sosialisasi besar-besaran. Rencananya, produk Kemlu terbaru ini akan resmi diluncurkan pada 14 April mendatang di Mall Central Park, Jakarta Barat.
Reporter : Ira Astiana
Sumber : Merdeka.com
Saksikan juga video pilihan berikut ini: