Liputan6.com, Berlin - Tepat hari pada tahun 2001, pembalap asal Italia berusia 41 tahun, Michele Alboreto tewas di lintasan selama test drive. Padahal, pada musim tersebut Alboreto telah mengumpulkan lima kemenangan Grand Prix di sirkuit Formula One (F1).
Dikutip dari laman History.com, Rabu (25/4/2018), kemenangan yang didapatkan oleh Alboreto sejak tahun 1980-an hingga awal 1990-an.
Michele Alboreto lahir di Milan, Italia, pada 23 Desember 1956 dan memulai kariernya di lintasan pada pertengahan tahun 1970-an.
Advertisement
Ia memulai debut F1 pada tahun 1981 dan membawa pulang kemenangan pertamanya di Caesars Palace Grand Prix Las Vegas pada tahun 1982.
Baca Juga
Sebelum masuk ke F1, Alboreto sudah mencicipi beberapa gelar juara. Ia adalah juara F3 Eropa tahun 1980. Tahun sebelumnya ia adalah runner-up F3 Italia. Pada 1981 ia turun diajang F2 namun tidak sampai akhir musim, sebab dirinya ditarik masuk ke F1 oleh tim Tyrell.
Dari tahun 1984 hingga 1988, Alboreto mengendarai mobil untuk tim Ferrari. Tahun 1985 adalah puncak kesuksesan bagi seorang Michele Alboreto. Demikian, Today in History Liputan6.com pada 25 April.
Ia memenangkan Grand Prix Kanada dan Grand Prix Jerman. Setelah itu ia kembali mendapatkan gelar juara pada tahun 1986, 1989 dan 1993.
Michele Alboreto sempat memegang gelar sebagai olahragawan terkaya di dunia. Sebab, F1 adalah olahraga tingkat elite dengan kecanggihan dan kemajuan teknologi.
Mobil-mobil yang digunakan para pembalap biasanya dibuat oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Porsche, Ferrari dan Toyota.
Menjelang akhir hayatnya (2001), Alboreto sempat memenangi Sebring 12 Hours. Namun musibah itu datang secara cepat. Ketika Michele Alboreto sedang mengetes mobil Audi Le Mans 24 Hours di Lausitzring, sebuah kecelakaan fatal terjadi dan merenggut nyawanya.
Michele Alboreto memang tidak pernah menjadi juara dunia Formula 1. Namun perjuangan kerasnya baik di F1 maupun di SportsCar telah menjadikannya pria terbaik dan juga dihormati oleh rekan seprofesinya.
Selain meninggalnya Michele Alboreto, sejumlah peristiwa penting juga terjadi. Pada tahun 1983, majalah Jerman, Stern, mempublikasikan buku "Diary Hitler". Buku tersebut berisi catatan harian Hitler dalam kurun waktu tahun 1932 - 1945, sebelum Hitler meninggal.
Dalam konferensi pers, pihak majalah Stern mengklaim bahwa buku tersebut asli dan ditulis langsung oleh "Sang Fuhrer", sebutan untuk Hitler.
Selain itu pada hari dan tahun yang sama pula, Presiden Uni Soviet membalas surat yang dikirim oleh bocah Amerika Serikat.
Saksikan video menarik berikut ini: