Liputan6.com, Surabaya - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyampaikan belasungkawa terhadap korban dan pihak keluarga yang terkena rentetan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, pagi ini.
Duka cita yang dalam kepada korban dan keluarga korban bom di Surabaya. #BersatuLawanTerorisme#KitaTidakTakut
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) May 13, 2018
Menlu Retno menuliskan dua versi ungkapan belasungkawa terhadap korban dan pihak keluarga bom Surabaya. Jika yang pertama dalam bahasa Indonesia, maka yang berikutnya disampaikannya dalam bahasa Inggris.
Deepest condolences to the victims and families of the bombing victims in Surabaya.#UnitedAgainstTerrorism#WeAreNotAfraid
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) May 13, 2018
Advertisement
Saksikan video terkait bom gereja Surabaya berikut ini:
Korban Tewas 9 Orang, 40 Orang Terluka
Kabar terbaru yang dilansir Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera, menyebutkan bahwa korban tewas akibat ledakan bom di tiga lokasi, yakni Gereja Katolik Santa Maria, Gereja Kristen Indonesia Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Arjuno mencapai sembilan orang.
Masing-masing rinciannya adalah empat korban tewas di Gereja Katolik Santa Maria, tiga di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro, dan dua di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Arjuno.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, meminta seluruh warga untuk tidak takut dan melawan terorisme usai ledakan bom gereja di Surabaya. Bom meledak di tiga gereja di Surabaya, Jatim, pagi tadi.
"Pagi ini di Polda Jatim kita melakukan doa bersama untuk Jawa Timur damai. Tetapi pagi ini juga kita berduka. Kasus limpahan dari Mako Brimob sangat ekstrem," ujar Soekarwo saat berada di salah satu lokasi ledakan, di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan Jalan Arjuna Surabaya.
Dia pun mengatakan, polisi telah memperketat keamanan di semua tempat usai ledakan bom gereja. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tidak takut.
"Satu yang harus kita lakukan, kita tidak takut dan harus melawan terorisme. Kita perkuat keamanan di semua tempat," kata Soekarwo.
Menurut dia, TNI dan Polri adalah inti dari pengamanan pasca-ledakan bom gereja tadi pagi. Tetapi masyarakat sendiri juga harus ikut mengamankan lingkungannya.
"Kami akan gerakan tiga pilar yaitu Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kepala Desa/Lurah. Sekali lagi jangan takut semuanya. Ini adalah bagian kita untuk melawan terorisme yang merusak kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Soekarwo.
Advertisement