Liputan6.com, Sydney - Seorang wanita cantik asal Melbourne, Australia, menjadi viral di media-media lokal. Bukan karena paras ayunya, melainkan karena alih profesi yang dipilihnya.
Melburnian -- wanita kelahiran Melbourne-- bernama Isabelle Deltore ini mulanya adalah seorang sipir penjara di Negeri Kanguru, Namun ia banting setir menjadi bintang porno.
Baca Juga
Seperti dikutip dari News.com.au, Senin (2/7/2018), Deltore -- yang memenangkan Miss Nude World 2015 dan 2018 -- memilih untuk meninggalkan "dunia kriminal" karena dia merasa muak dengan kekerasan dan 'basa-basi' politik yang terjadi di lingkup rumah tahanan.
Advertisement
Namun, Deltore menengaskan, hal yang lebih membuatnya benci dengan pekerjaannya sebagai sipir penjara yaitu perlakuan laki-laki terhadap dirinya. Dia kerap merasa dilecehkan bahkan direndahkan, terlebih oleh para tahanan pria.
"Saya terus-menerus menjadi objek dari tindak kriminal itu sendiri dan saya berpikir bahwa 'mengapa tidak mencari uang dari itu'?", ungkapnya.
Deltore mengaku, menjadi bintang porno membuatnya cepat kaya karena bisa menghasilkan uang lebih banyak dalam satu malam, bila dibandingkan dengan pekerjaannya sebagai sipir selama dua minggu.
Deltore membeberkan bahwa hanya dengan membayar Rp 1,08 juta, pelanggannya sudah bisa melihatnya telanjang via Skype.
"Dengan pekerjaan saya saat ini, semua orang tahu apa yang sebenarnya terjadi. Saya akan protes apabila ada mantan kolega atau narapidana yang menyinggung masa lalu saya. Sekarang saya sudah lebih bahagia dan harga diri saya naik," tegasnya.
Sejak detik itulah, perempuan berambut pirang tersebut enggan kembali ke masa lalunya. Wajah Deltore pun telah menghiasi sejumlah sampul majalah dewasa, mendominasi situs porno dan dua kali dinobatkan sebagai Miss Nude World. Dia bahkan memiliki lini produk sendiri seperti kalender.
Menjadi sipir penjara bukan berarti Deltore mendapatkan pengalaman buruk selama menjalankan tugas. Berbagai hikmah pun diperolehnya. Berkat profesi terdahulunya itu, dia mampu menghadapi sejumlah pelanggan yang 'nakal', mengatur waktu harian, dan bersikap disiplin.
Ketika menjadi sipir, dia mampu mengatur antara 20 dan 40 napi, sehingga dia tahu bagaimana bersikap tegas tanpa menjadi agresif. Sekarang, dia bekerja sebagai penari striptis di Spearmint Rhino.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Frustrasi Gaji Kecil, Pesepak Bola Italia Pilih Jadi Bintang Porno
Kasus beralih profesi menjadi bintang porno juga dialami seorang pemain sepak bola asal Italia, Davide Iovinella. Ia membuat keputusan mencengangkan di dunia kulit bundar, memilih untuk "gantung sepatu" untuk dunia itu pada usia yang terbilang muda, 24 tahun.
Dikutip dari The Sun, Selasa 3 Mei 2018, Davide Iovinella dikabarkan mengalami frustrasi karena penghasilan yang didapatkannya dari ASD Calcio Pomigliano (asosiasi klub sepak bola Italia yang terletak di Pomigliano d'Arco, Campania) sangat sedikit.
Menyerah, ia memutuskan hengkang dari klub yang kini bermain di Seri D tersebut.
Demi mendapat penghasilan yang lebih besar, pemuda berbadan kekar itu rela mengambil risiko. Ia menjajal kemampuan berakting sebagai aktor film dewasa melalui seleksi ketat pada September 2017.
Meski sebelumnya belum pernah tampil di layar kaca untuk menjalani sebuah peran, Davide Iovinella optimistis lolos audisi.
Benar saja. Dari 3.000 kandidat, ia menjadi salah satu yang beruntung dan terpilih menjadi aktor porno. Nantinya, film panas yang diperankannya akan digarap oleh sutradara Rocco Siffredi -- aktor film porno kenamaan asal Italia.
Usai dinyatakan lolos seleksi, Davide Iovinella langsung hijrah ke Budapest untuk mengunjungi Akademi Siffredi (Siffredi's Academy). Tak hanya itu, ia akan memiliki nama panggung sebagai Davide Montana. Tempat tersebut merupakan pusat pembelajaran para bintang porno didikan Siffredi.
"Ini tidak seperti berada di tempat tidur bersama pasangan Anda, jadi Anda harus bekerja keras dan stabil," ungkapnya.
Sekarang, ia tengah menghabiskan waktunya di Budapest, ibu kota Hungaria.
Meski begitu, Davide Iovinella tampaknya belum sepenuhnya melupakan sepak bola. Ia berkata bahwa ia akan mencari klub sepak bola lokal di Budapest. Bukan untuk bergabung dengan mereka, melainkan untuk sekadar menonton pertandingan.
"Idealnya adalah menemukan klub di Hungaria," ungkapnya.
Davide Iovinella terpaksa alih profesi menjadi pemain film porno, karena pendapatannya sebagai pesepak bola tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai pemain yang klubnya hanya berkecimpung di divisi keempat, keluhannya mengenai upah tentu masuk akal.
Davide Iovinella bukanlah satu-satunya pesepak bola yang pindah haluan menjadi bintang film porno.
Pada 2011, pesepak bola asal Belgia, Jonathan De Falco, juga mendadak terjun ke dunia film dewasa. Menariknya, De Falco bukan sekadar aktor porno biasa, ia melakoni peran sebagai gay. Mantan pemain Racing Mechelen ini membeberkan bahwa sepak bola dunia belum siap menerima pemain yang gay.
Advertisement