Liputan6.com, Moskow - Nasib mujur menghinggapi salah satu pendukung timnas Rusia di Piala Dunia 2018. Wanita berambut pirang bernama Natalya Nemchinova kebanjiran order untuk menjalani sejumlah pemotretan majalan dewasa ternama, setelah foto-fotonya viral ke seluruh dunia.
Natalya, yang disebut media dan warganet sebagai "penggemar terseksi Piala Dunia" ternyata pernah merambah dunia perfilman, menjadi bintang porno, demikian seperti dikutip dari New York Post, Sabtu (23/6/2018).
Penampilannya yang seksi kali pertama dilihat jutaan pasang mata ketika ia tertangkap kamera wartawan di Luzhniki Stadium, Moskow jelang pertandingan pembukaan Piala Dunia 2018 antara Arab Saudi versus Rusia.
Advertisement
Dalam potret tersebut, Natalya terlihat mengenakan kaus tank-top putih bertuliskan "Rusia" dengan bagian bawah terpotong, sehingga memperlihatkan pusar dan pinggangnya. Kaus itu dia padukan dengan jaket yang warnanya senada.
Rambut panjangnya tak digerai, melainkan dia kepang dua dan diikatkan pita merah. Dengan genit, dia berpose di depan para awak media menggenggam bendera Rusia. Kecantikan yang dipancarkan Natalya sontak membuat warganet, terutama kaum Adam, geger. Banyak yang melacak identitas perempuan bertubuh langsing itu.
Setelah memperbesar ID Penggemar (Fan ID) miliknya menjelang pertandingan Rusia melawan Mesir, betapa kagetnya warganet saat mengetahui bahwa Natalya pernah membintangi sejumlah film porno sebelumnya.
Dalam pencarian lebih lanjut, seorang warganet bahkan mengatakan bahwa Natalya Nemchinova muncul di film-film bertanda X dengan alias Natali Nemtchinova, Natalia Andreeva, Delilah G, Danica, Amanda, Asya dan Annabell.
Si pirang bahkan dinobatkan sebagai Miss Moscow pada tahun 2007, menyingkirkan seluruh pesaingnya di ajang pemilihan wanita cantik itu.
Bagaimanapun juga, kemunculan Natalya di Piala Dunia 2018 jelas menunjukkan bahwa dia adalah penggemar sejati sepakbola, karena fotonya pernah muncul ketika Euro 2016 di Prancis.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Wanita Rusia Dilarang Berhubungan Seks dengan Suporter Piala Dunia?
Perempuan Rusia dikenal cantik. Tak heran, para penggemar bola dunia mengincar mereka.
Sebelumnya, Vladimir Putin, lewat juru bicaranya, mengutarakan pendapat seputar independensi dan konsekuensi perempuan Rusia untuk berhubungan seks dengan turis asing yang melancong ke Negeri Beruang Merah sepanjang gelaran Piala Dunia 2018.
Pendapat yang diutarakan oleh Juru Bicara Kepresidenan Dmitry Peskov, tampak ditujukan untuk membantah imbauan dari Anggota Senat Rusia Bidang Urusan Keluarga, Perempuan dan Anak-Anak, Tamara Pletnyova.
Pletnyova sebelumnya mengimbau agar perempuan Rusia "tidak seharusnya berhubungan seks dengan penonton sepak bola dari negara lain sepanjang di Piala Dunia, karena Anda akan 'menderita' sebagai orang tua tunggal nantinya".
Ia juga khawatir, seks bebas dengan turis asing akan mengakibatkan para perempuan Rusia melahirkan dan membesarkan anak ras campuran nantinya. Menurut Pletnyova, anak ras campuran di Rusia "telah menderita sejak era Uni Soviet", ujarnya menggambarkan diskriminasi sosial yang dialami mereka.
Dalam sebuah komentar terpisah yang tampak ditujukan untuk merespons imbauan tersebut, juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengutarakan pernyataan yang menepis kekhawatiran Pletnyova.
Mengawali komentarnya, Peskov mengatakan, "Semua negara menuduh negara lain atas sikap rasisme dan homofobia."
"Semua itu tidak ada hubungannya dengan Piala Dunia. Sedangkan untuk para perempuan Rusia, mereka bisa mengatasi semua hal dengan sendirinya," lanjut Peskov seperti dikutip dari Evening Standard, Minggu (17/6/2018).
Komentar Pletnyova yang memperingatkan bahwa "perempuan Rusia bisa berakhir membesarkan anak-anak ras campuran" mengacu pada istilah 'Anak-Anak Olimpiade Moskow 1980'.
Istilah itu digunakan selama era Uni Soviet untuk mengkategorikan anak-anak non-Kaukasian yang dikandung oleh perempuan Rusia usai berhubungan seks dengan turis mancanegara dari Afrika, Amerika Latin, atau Asia. Menurut beberapa laporan, banyak di antara anak-anak ras campuran itu menghadapi diskriminasi sosial di Soviet, bahkan, di Rusia Abad ke-21.
Sementara itu, Pletnyova juga memperingatkan bahwa anak-anak ras campuran itu dapat 'direbut oleh orang-orang Barat'. Dan oleh karenanya, ia mendesak agar perempuan Rusia berhubungan seks dengan, dan mengandung anak dari pria Rusia sendiri.
Advertisement