Liputan6.com, Bangkok - Salah satu institusi pendidikan terkemuka di utara Thailand, Universitas Naresuan, dikabarkan telah mengirim surat kepada gubernur Provinsi Chiang Rai, Narongsak Osotthanakorn, menawarkan beasiswa penuh kepada 12 anggota tim sepak bola remaja, yang baru-baru ini berhasil keluar selamat setelah terjebak di gua Tham Luang yang banjir selama belasan hari.
Surat yang ditandatangani oleh Presiden Universitas Naresuan, Prof Kanchana Ngourungsi, itu dikirim pada 10 Juli, sehari setelah misi penyelamatan selesai dilakukan.
"Universitas Naresuan dengan senang hati menawarkan beasiswa penuh kepada semua pemain klub sepak bola Wild Boars Academy, dan juga pelatihnya, jika mereka ingin menyelesaikan gelar sarjana, pascasarjana, dan doktoral di kampus kami di Phitsanulok," tulis Prof Ngourungsi dalam surat terkait, sebagaimana dikutip dari Asia One pada Jumat (13/7/2018).
Advertisement
"Keputusan itu dibuat oleh pimpinan eksekutif universitas kami," ujar Sirimas Senarak, Direktur Divisi Urusan Umum, Universitas Naresuan.
Baca Juga
Namun, tawaran beasiswa tersebut ditanggapi pro dan kontra oleh banyak pihak, terutama di kalangan warganet Thailand.
Banyak yang mengatakan bahwa 12 bocah dan pelatihnya itu adalah korban selamat, bukan pahlawan. Mereka yang kontra berpendapat seharusnya tawaran beasiswa itu diberikan kepada para sukarelawan terkait.
Ada pula yang menyarankan pihak universitas terkait untuk memberikan tawaran beasiswa itu kepada pelajar kurang mampu di Thailand, yang memiliki potensi akademik.
Menanggapi kritik tersebut, salah seorang pejabat kampus mengatakan, "Universitas Naresuan telah mengayomi mahasiswa kami yang kurang mampu secara finansial. Kami tak pernah melupakan mereka. Keputusan untuk memberikan beasiswa penuh kepada tim Wild Boar sudah dibuat oleh para eksekutif kami."
Simak video pilihan berikut:
Kondisi Terkini Korban Gua Thailand
Sementara itu, sebelumnya beredar rekaman pertama dari rumah sakit tempat 12 bocah laki-laki Thailand dan pelatih mereka dirawat, setelah penyelamatan dramatis mereka dari gua terlarang yang terendam banjir.
Dalam rekaman yang juga dimuat BBC dan dikutip pada Kamis, 12 Juli 2018, beberapa anak laki-laki terlihat mengenakan masker wajah dan seragam pasien. Salah satu di antaranya menunjukkan dua jari ke arah kamera.
Menurut laporan, anak-anak lelaki itu bersama sang pelatih dibius untuk menghentikan kepanikan saat upaya penyelamatan berbahaya dilakukan.
Navy Seals Thailand juga merilis video baru yang menunjukkan operasi penyelamatan selama tiga hari yang memikat dunia.
Penyelam yang ikut serta dalam operasi itu mengatakan anak-anak itu dibius untuk menghindari kecemasan ketika mereka melewati lorong-lorong gelap, sempit, dan terendam banjir.
Mantan Angkatan Laut Thailand, Chaiyananta Peeranarong, mengatakan kepada kantor berita AFP, "Beberapa dari mereka tertidur, ada yang terlihat menggerakkan jemarinya, seperti grogi--tetapi mereka bernapas. Tugas saya adalah mentransfer mereka."
Menurut laporan, setiap anak laki-laki itu diikat ke salah satu dari dua penyelam penyelamat yang bertugas menggiringnya, lalu diikatkan ke tandu untuk dibawa ke tempat kering.
Advertisement