AS Larang Pakistan Pakai Dana IMF untuk Bayar Utang ke China

Menlu AS, Mike Pompeo memperingatkan pihak Pakistan untuk tak menggunakan dana talangan dari IMF untuk membayar utang ke China. Kenapa?

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2018, 12:02 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2018, 12:02 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP Photo/Jacquelyn Martin, File)

Liputan6.com, Washington DC - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo, memperingatkan Pakistan agar tidak menggunakan dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF), untuk membayar utangnya ke pemerintah China. 

Seperti dikutip dari VOA Indonesia pada Selasa (31/7/2018), bantuan dana talangan dari IMF itu segera diberikan, menyusul rencana penguatan kerja sama antara AS dengan Pakistan, yang kini dipimpin oleh Imran Khan --mantan atlet kriket nasional setempat.

Pesan peringatan itu disampaikan oleh Menlu Pompeo dalam sebuah wawancara terbarunya dengan jaringan stasiun televisi CNBC pada akhir pekan lalu. 

Menlu Pompeo beralasan bahwa sangat tidak masuk akal jika dana talangan tersebut digunakan Pakistan untuk membayar utang-utangnya, terutama kepada China yang jumlahnya sangat besar.

"Hati-hati, kami akan terus memantau penggunaan dana talangan dari IMF," tegas Pompeo mengingatkan.

Sebagaimana diketahui, Tiongkok merupakan kreditur terbesar Pakistan saat ini. Dana yang didapatkan dari Negeri Tirai Bambu, banyak digunakan untuk membiayai infrastruktur, termasuk di dalamnya berupa bagian dari program raksasa "Satu Sabuk China", yang berusaha mengembangkan jalur sutra lama dan jalur dagang baru, menjadi satu integritas.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

China Geser AS Sebagai Pemasok Senjata Terbesar

Bendera China
Ilustrasi (iStock)

Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, China telah menggantikan posisi Amerika Serikat sebagai pemasok utama senjata ke Pakistan, Bangladesh, dan Myanmar. Demikian sebagaimana dikutip dari laporan  "Trends in International Arms Transfer, 2017", yang diterbitkan oleh lembaga kajian Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Di sisi lain, menurut laporan tersebut, penjualan senjata AS ke Paksitan justru turun sebanyak 76 persen dalam lima tahun terakhir. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia.

China telah menjadi pemasok senjata terbesar bagi Pakistan, negara tetangga yang menjadi musuh bebuyutan India. Pasokan senjata dari China menyumbang 35 persen persenjataannya ke Pakistan pada 2013-2017.

Menurut laporan tersebut, AS, Rusia, Jerman, Perancis dan China saat ini mengekspor 74 persen senjata di seluruh dunia, yang menjadikan negara-negara tersebut pengimpor senjata terbesar di seluruh dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya