Otak Pembunuhan PM Benazir Bhutto Ditunjuk Sebagai Pemimpin Baru Taliban Pakistan

Taliban Pakistan resmi menunjuk pemimpin baru, yang diketahui merupakan salah satu otak di balik pembunuhan terhadap PM Benazir Bhutto.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 25 Jun 2018, 12:43 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2018, 12:43 WIB
Taliban Pakistan
Taliban Pakistan ingin bergerak ke Kashmir (AFP)

Liputan6.com, Islamabad - Taliban Pakistan mengumumkan telah menunjuk seorang pemimpin baru pada Sabtu, 23 Juni 2018, setelah kelompok militan itu mengkonfirmasi kematian ketua sebelumnya, Maulana Fazlullah, akibat serangan pesawat tak berawak oleh Amerika Serikat (AS), pekan lalu.

Dewan syura kelompok itu memilih Mufti Noor Wali Mehsud, yang sebelumnya merupakan tangan kanan Fazlullah, untuk melanjutkan tonggak kepemimpinan di Taliban Pakistan.

Mehsud yang berusia 40 tahun, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post pada Senin (25/6/2018), adalah seorang ulama sekaligus pejuang yang sangat dihormati oleh kelompok pro-Taliban di Distrik Waziristan di barat daya Pakistan, yang berbatasan dengan Afghanistan.

Dia adalah hakim utama Taliban di Pakistan, dan sempat menulis sebuah buku pada tahun lalu, yang merinci rencana pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto pada Desember 2007.

Mehsud berasal dari Sararogha, sebuah kubu pertahanan Taliban, yang dalam beberapa tahun terakhir, menjadi target operasi serangan militer Pakistan dan Sekutu.

"Dengan pengangkatan Mehsud sebagai pimpinan Taliban Pakistan, maka kemungkinan basis pertahanan kelompok tersebut akan melebar ke kampung halamannya di Waziristan, bukan lagi terfokus di Lembah Swat yang merupakan tempat kelahiran pemimpin terdahulu," kata Rahimullah Yusufzai, seorang jurnalis dan pakar terkemuka di isu Taliban.

Yusufai juga memperkirakan bahwa kepemimpinan Mehsud berpotensi menarik kembali fraksi-fraksi yang tercerai berai pasca-Fazlullah melarikan diri ke Afghanistan pada 2009 silam.

Mehsud dilaporkan telah belajar di berbagai seminari di kota-kota utama di Pakistan, seperti Faisalabad, Gujranwala dan Karachi.

Sosok yang juga dikenal sebagai Abu Mansoor Asim itu, diketahui pernah ikut berperang melawan Aliansi Utara di Afghanistan pada 1990.

Kala itu, ia bergabung dengan pejuang muajdhidin setempat, yang dalam satu dekade setelahnya, menjadi cikal bakal terbentuknya Taliban.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

Terlibat Banyak Aksi Kekerasan

Tangis Di Pemakaman Korban Serangan Sekolah Peshawar Pakistan
Suasana duka dan kemarahan mewarnai pemakaman korban tewas dalam serangan Taliban di sekolah di Peshawar, Pakistan.

Sementara itu, pemimpin terdahulu Taliban Pakistan, Maulana Fazlullah, diyakini telah memerintahkan pembunuhan terhadap Malala Yousafzai pada 2012, namun gagal.

Insiden tersebut kemudian menjadi simbol global perjuangan untuk hak-hak anak perempuan mendapat akses pendidikan. Malala, yang saat itu senpat koma karena tertembak, diganjar penghargaan Nobel Perdamaian.

Kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) --nama lain Taliban Pakistan-- disebut bertanggaung jawab terhadap aksi pembantaian lebih dari 150 orang, termasuk 100 di antaranya masih di usia dini, di sekolah Peshawar pada Desember 2014.

Pasukan AS menargetkan Fazlullah dalam serangan kontra-terorisme pada 14 Juni di provinsi Kunar timur di Afghanistan, dekat dengan perbatasan Pakistan.

Para pejabat AS belum mengatakan apakah serangan itu berhasil, tetapi Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, telah mengkonfirmasi pembunuhan itu kepada pemimpin dan panglima militer Pakistan via sambungan telepon.

Dalam sebuah pernyataan oleh juru bicara Taliban Pakistan, Mohammad Khurasani, dikonfirmasi Fazlullah tewas dalam serangan pesawat tak berawak milk AS.

"Ini adalah tentang kebanggaan bahwa semua pemimpin Tehreek-e-Taliban Pakistan meninggal secara suci .... (oleh) orang-orang kafir," kata Khurasani, mengacu pada dua pendahulu Fazlullah yang juga tewas dalam serangan pesawat tak berawak.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya