Liputan6.com, Brussel - Seluruh penerbangan masuk dan keluar Belgia dibatalkan selama 24 jam, mulai Selasa 12 Februari 2019, pukul 22.00 waktu setempat.
Menurut badan lalu lintas udara Skeyes, pembatalan berkaitan dengan aksi mogok nasional. Akibatnya, tidak diketahui secara pasti jumlah staf yang tersedia dalam pos penting penerbangan.
"Enam jam sebelum dimulainya pemogokan nasional, perusahaan tidak mengetahui jumlah pegawai (yang tersedia) selama aksi yang akan dimulai malam ini," tutur otoritas Skeyes.
Advertisement
Hal itu dikarenakan tidak ada mekanisme yang mewajibkan pegawai Skeyes melaporkan niatan mereka untuk tidak bekerja selama aksi berlangsung, dikutip dari BBC News, Rabu (13/2/2019).
Baca Juga
Menurut Dominique Dehaene, juru bicara Skeyes, tidak ada pesawat yang terbang di bawah ketinggian 8.000 meter akan diizinkan terbang di atas negara itu.
Hingga saat ini Skeyes belum dapat memprediksi jumlah penumpang yang akan terimbas pembatalan penerbangan.
Sejumlah bandara juga mengumumkan penutupan penerbangan. Charleroi Airport, bandara terbesar kedua di Belgia telah memberikan informasi kepada publik mengenai hal itu. Sedangkan maskapai penerbangan Brussels Airlines telah membatalkan 222 penerbangannya.
"Kami terpaksa membatalkan empat layanan penerbangan untuk rute Dublin-Brussels besok, Rabu 13 Februari 2019 sebagai akibat pemogokan nasional," kata pihak Brussels Airlines, dikutip dari media RTE News.
"Para penumpang yang terimbas, telah diberitahu melalui SMS/email dan dapat memesan ulang secara gratis pada penerbangan berikutnya atau memilih opsi pengembalian dana," lanjutnya.
Pihak maskapai juga akan menambah kapasitas untuk penerbangan Kamis 14 Februari 2019.
Menanggapi pembatalan penerbangan, Eurocontrol, organisasi pengontrol lalu lintas udara Eropa mengatakan akan mempublikasikan beberapa rute alternatif untuk menghindari wilayah udara Belgia.
Keputusan untuk tidak mengizinkan lalu lintas udara dianggap paling tepat demi menjamin keselamatan penumpang pesawat udara komersil. Adapun penerbangan pemerintah dan militer tidak akan terpengaruh.
Simak pula video berikut:
Aksi Tuntut Kenaikan Upah
Mogok nasional akan dilaksanakan pada Rabu 13 Februari 2019, bertepatan dengan pertemuan sejumlah menteri pertahanan dari negara anggota NATO, di mana Brussel menjadi tuan rumah. Pada kesempatan itu para pejabat dari seluruh aliansi militer transatlantik diprediksi akan berkumpul di ibu kota.
"Kami tidak merasa bahwa pemogokan akan berdampak pada pertemuan itu," kata seorang pejabat NATO.
Dalam aksi, kelompok buruh akan menuntut kenaikan gaji, tunjangan dan pensiun, serta waktu kerja yang dinilai lebih layak.
Sebelumnya, serikat pekerja telah melakukan pertemuan dengan pejabat pemerintah dan mendiskusikan upah minimum nasional yang lebih baik. Namun, negosiasi tersebut macet dan belum ada perubahan yang signifikan. Kenaikan gaji hingga saat ini masih sebesar 0,8 persen untuk 2 tahun ke depan.
Selain penutupan penerbangan, transportasi umum di Brussel juga akan terkena imbas pemogokan, sebagaimana dikutip dari situs Politico Europe. Menurut otoritas perusahaan nasional kereta api Belgia atau Nationale Maatschappij der Belgische Spoorwegen (NMBS), hanya setengah dari jumlah kereta api yang akan beroperasi sesuai jadwal.
Advertisement