China: Perusahaan Teknologi Ikuti Seruan Trump Soal Huawei, Konsekuensi Menanti

China mengancam akan menjatuhkan konsekuensi pada perusahaan teknologi yang menuruti seruan Trump.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 09 Jun 2019, 14:04 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2019, 14:04 WIB
Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)
Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)

Liputan6.com, Beijing - Pekan lalu, pemerintah China menyerukan kepada para perusahaan teknologi global, termasuk Microsoft dan Dell dari Amerika Serikat (AS), serta Samsung dari Korea Selatan, tentang konsekuensi yang akan mereka hadapi jika menuruti kebijakan pemerintahan Donald Trump.

Seruan yang disampaikan dalam sebuah pertemuan pada Selasa dan Rabu itu, juga menyiratkan tentang keseriusan China dalam menyusun daftar perusahaan dan individu yang "tidak dapat diandalkan".

Dikutip dari The Straits Times pada Minggu (9/6/2019), daftar itu secara luas dilihat sebagai cara China untuk membalas larangan Trump atas penjualan teknologi Huawei ke AS.

Goyahnya hubungan perdagangan paling penting di dunia itu telah membuat banyak perusahaan dan pemerintahan khawatir.

"Ini menjadi sangat rumit karena pemerintahan Trump, melalui taktik brinkmanship-nya, telah mengacaukan seluruh hubungan, komersial, dan lainnya," kata Scott Kennedy, penasihat senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington DC.

Untuk diketahui, brikmanship adalah istilah yang merujuk pada tindakan mendorong suatu keadaan berbahaya ke ambang kehancuran, demi meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Dukungan Tiga Kementerian Utama China

Bendera China
Ilustrasi (iStock)

Pertemuan pada hari Selasa dan Rabu itu dipimpin oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, yang merupakan badan perencanaan ekonomi pusat pemerintah China.

Agenda tersebut dihadiri oleh perwakilan dari kementerian perdagangan, kementerian industri, dan kementerian teknologi informasi setempat, yang menyampaikan sambutan kepada berbagai perusahaan pengekspor barang ke China.

Menurut pengamat, keterlibatan tiga badan pemerintah tersebut menyiratkan koordinasi tingkat tinggi dalam melakukan balasan terhadap AS.

Selain itu, juga muncul indikasi bahwa gabungan ketiga bada pemerintah memungkinkan persetujuan lebih cepat pada struktur kepemimpinan China.

 

Diduga untuk Mendukung Huawei

Putri pendiri Huawei, Meng Wanzhou, ditahan di Vancouver, Kanada, atas permintaan ekstradisi AS (AP Photo)
Putri pendiri Huawei, Meng Wanzhou, ditahan di Vancouver, Kanada, atas permintaan ekstradisi AS (AP Photo)

Intervensi pemerintah China, menurut pengamat, tampaknya dirancang untuk menggalang dukungan bagi Huawei, meskipun perusahaan itu tidak secara khusus disebutkan, kata dua sumber internal yang tidak ingin disebut namanya.

"Ada persepsi kuat di Beijing bahwa pemerintah AS berniat menumpulkan perkembangan pesat teknologi China, yang berisiko merusak masa depan seluruh ekonomi digital negara itu," kata Paul Triolo dari konsultan Grup Eurasia.

Secara lebih luas, peringatan itu juga tampaknya merupakan upaya untuk mencegah putusnya rantai pasokan canggih, yang menghubungkan ekonomi China ke seluruh dunia.

Dalam pertemuan itu, para pejabat China secara eksplisit memperingatkan perusahaan bahwa setiap langkah untuk menarik produksi dari Tiongkok, dapat mengakibatkan hukuman tegas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya