Liputan6.com, London - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengkritik Wali Kota London Sadiq Khan dengan menyebutnya sebagai "aib nasional" yang mempermalukan ibu kota Inggris.
Komentar pedas Trump tersebut muncul setelah lima serangan kekerasan di London, yang terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam. Insiden tersebut menyebabkan tiga orang tewas dan tiga lainnya terluka.
Dikutip dari CNN pada Senin (18/6/2019), serangan Donald Trump pada Sadiq Khan berawal dari kabar penikaman seorang remaja laki-laki 18 tahun hingga tewas di Wandsworth, London Selatan, pada Jumat 14 Juni 2019 petang.
Advertisement
Baca Juga
Hanya beberapa menit kemudian, laporan kematian juga terjadi di wilayah London tenggara, ketika pria 19 tahun ditembak mati secara misterius.
Keesokan harinya, pada Sabtu sore, seorang pria berusia 30-an juga ditikam secara fatal di sekitar Hamlet Towers, London timur.
Donald Trump menyalahkan semua serangan tersebut pada Sadiq Khan, anggota kubu oposisi Partai Buruh. Presiden AS ke-45 itu meneruskan twit salah seorang kritikus sayap kanan Inggris, Katie Haopkins, yang tampaknya menyalahkan umat muslim atas kekerasan terkait.
"London membutuhkan wali kota baru secepatnya. Khan adalah bencana. Ini akan berdampak buruk," twit Trump pada hari Minggu.
LONDON needs a new mayor ASAP. Khan is a disaster - will only get worse! https://t.co/n7qKI3BbD2
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 15 Juni 2019
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Khan mengatakan bahwa pihaknya saat ini fokus memberikan perhatian kepada seluruh keluarga korban, dan "tidak akan membuang waktu untuk menanggapi twit semacam itu".
"Wali Kota fokus mendukung penguatan komunitas kota dan layanan darurat," ucapnya.
Beberapa waktu setelahnya, Sadiq Khan mengetwit: "Kejahatan dengan kekerasan tidak memiliki tempat di kota kami, dan tidak ada prioritas lebih tinggi bagi saya daripada keselamatan London."
Di lain pihak, Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn membela Khan, dengan mengatakan bahwa komentar Trump "sangat mengerikan".
"Mengerikan ketika tragedi pembunuhan dijadikan alat untuk menyerang walikota," katanya, sebagaiamana dikutip dari BBC.
Pascaserangan terkait, kini pihak kepolisian Scotland Yard telah meningkatkan patroli keamanan di London dan sekitarnya.
Komentar Trump Dinilai Salah Sasaran
Beberapa kritikus mengatakan bahwa komentar pedas Donald Trump salah alamat.
Hal tersebut dikarenakan Sadiq Khan bukanlah pemimpin Kota London, melaikukan wali kota dari seluruh wilayah metropolitan London.
Adapun Kota London sendiri merupakan salah satu distrik pemerintahan di dalam kawasan metropolitan, yang sebagian besar dipenuhi bangunan bersejarah dan pusat bisnis.
Di saat bersamaan, lonjakan kejahatan di banyak bagian Inggris telah disalahkan atas pemotongan bertahap pada pendanaan dan jumlah petugas polisi oleh Partai Konservatif yang memerintah, di mana hal itu merupakan perpanjangan dari kebijakan Theresa May saat menjabat sebagai menteri dalam negeri.
Sementara terkait penikaman di Wandsworth, polisi telah menangkap enam terduga, di mana dua di antaranya telah didakwa dan empat lainnya dibebaskan dalam penyelidikan.
Polisi juga menangkap tiga orang lainnya yang diduga terlibat dalam penembakan di London tenggara, namun belum menemukan dalang yang terkait dengan serangan kekerasan di sekitar Hamlets Tower.
Wakil asisten komisaris pada Kepolisian Metropolitan London, Matthew Twist, mengatakan: "Kondisi, penyebab, dan motif untuk setiap insiden pembunuhan atau kekerasan serius berbeda dan unik, di mana memerlukan strategi dan pendekatan investigasi yang berbeda."
"Namun, kami merespons kasus secara luas dengan mengerahkan petugas kepolisian di seluruh London guna menangkap mereka yang memicu kekerasan pada komunitas kami," lanjut Twist.
Advertisement
Konflik Kesekian Kali antara Trump vs Khan
Pernyataan Trump adalah yang terbaru dari serangkaian kritik terhadap Wali Kota London, Sadiq Khan.
Hubungan mereka memburuk setelah serangan teror London Bridge pada 2017, ketika Trump mengecam respons Khan terhadap kondisi darurat setempat.
"Paling tidak 7 orang tewas dan 48 orang cedera dalam serangan teror dan Wali Kota London mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir," tulis Trump di Twitter kala itu.
Seorang juru bicara Khan menanggapi, dengan menyatakan bahwa wali kota memiliki "hal-hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada menanggapi twit Donald Trump yang kurang informasi."
Sementara itu, Khan juga diketahui telah berulang kali menyerukan agar kunjungan resmi Trump ke Inggris dibatalkan.
Pemerintah metropolitan London juga sempat mengizinkan balon raksasa dengan bentuk bayi berwajah Trump diterbangkan di atas Parlemen Inggris pada 2017 lalu.