Liputan6.com, Moskow - Hari ini, tepat 562 tahun silam, sebuah kebakaran besar melanda kota Moskow, menghanguskan hampir seluruh wilayah ibu kota Rusia, termasuk sebagian besar pusat pemerintahan di Kremlin.
Diperkirakan ada lebih dari 2.500 nyawa tewas dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, demikian Today in History dikutip dari Russiapedia.rt pada Kamis (20/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Tantangan pasca-kebakaran bukan hanya soal membangun kembali Moskow, melainkan tentang bagaimana melawan kabar palsu tentang sihir, sabotase, dan peran penguasa yang memicu kemarahan si jago merah.
Tahun 1547 adalah salah satu masa terpenting dalam sejarah Rusia. Dimulai pada bulan Januari, Ivan Pangeran Besar Moskow (kemudian dikenal sebagai Tsar Ivan IV) pada usia 16 dinobatkan sebagai pemimpin utama Rusia.
Selama tahun-tahun menuju usia dewasa, kewenangan Tsar Ivan IV dilimpahkan bergantian kepada beberapa perwalian bangsawan.
Salah satunya adalah keluarga Glinsky, yang pada saat penobatan Ivan sebagai tsar, langsung mengambil alih kendali Rusia sebagai wali kuasa. Selama empat tahun setelahnya, terjadi perebuatan pengaruh dari para keluarga bangsawan terpandang setempat, meski tidak sampai menimbulkan perang fisik.
Â
Â
Meluasnya Keyakinan akan Hal-Hal Mistis
Di saat bersamaan, masyarakat Moskow sedang sangat percaya dengan berbagai hal yang berbau mistis. Bahkan, kebakaran besar yang bisa dicari penyebab logisnya, dituding sebagai akibat dari kiriman mantra perusak dari oknum jahat.
Desas-desus aneh menyebar di antara penghuni kota, yang entah dari mana asalnya, percaya bahwa keluarga Glinsky bertanggung jawab atas kebakaran yang diduga karena sihir.
Menurut mitologi populer, rakyat Moskow percaya Anna Glinskaya (nenek Ivan IV) "menaburkan air mistis ke atas rumah dan jalan, sehingga kota diterangi oleh amukan api besar".
Hasutan tersebut memicu kepanikan di seluruh kota Moskow, yang kemudian berujuang pada desakan untuk mengeksekusi sleuruh anggota keluarga Glinsky.
Kerumunan orang yang marah bergegas menangkap kerabat sekaligus paman dari tsar kala itu, Yury Glinsky. Dia sempat berhasil melarikan diri, dan menemukan perlindungan di Katedral Dormition, tetapi diseret keluar dan dirajam hingga tewas di di alun-alun kota.
Beberapa hari kemudian, sekelompok penduduk kota mengepung sebuah kastil di desa Vorobyovo dekat Moskow, tempat Ivan IV pergi untuk menghindari kebakaran.
Kedatangan kerumunan bersenjata membuat takut tsar muda. Mereka menuntut neneknya untuk datang menghadap.
Beruntung, Ivan IV berhasil meyakinkan penduduk Moskow bahwa dia tidak menyembunyikan anggota keluarga Glinsky, dan kerumunan orang pun pergi.
Menurut para sejarawan, ingatan akan kejadian tersebut terus membekas di memori Tsar Ivan IV pada sepanjang hidupnya.
Advertisement
Tersadar oleh Suatu Hal Penting
Tak lama setelahnya, Ivan IV kembali ke Moskow dan menyadari betapa mengerikan akibat kebakaran yang menimpanya. Dia sedih dengan apa yang dilihatnya.
"Kemiskinan yang diciptakan sangat menghancurkan dan membuat ribuan orang tidak memiliki apa pun selain pakaian yang mereka kenakan saat keluar dari kobaran api," tulis Ivan IV dalam catatannya, yang kemudian ditemukan dan diteliti oleh sejarawan Nikolay Karamzin.
"Api merambat seperti aliran sungai, dan tak butuh waktu lama untuk melahap Kremlin, Kitai Gorod, dan Persimpangan Dagang (nama-nama lokasi terpenting kala itu). Bunyi kobaran api raung tangis orang-orang menggema ke berbagai pelosok kota, menciptakan kengerian yang merasuk hingga tulang," lanjut Karamzin menjelaskan.
Kondisi mengerikan pasca-kebakaran menyadarkan Ivan IV bahwa dia tidak bisa lagi meninggalkan kekuasaan di tangan para bangsawan, dan memikul tanggung jawab penuh untuk memimpin negaranya.
Api menyebabkan Ivan IV mengalihkan perhatiannya ke isu keselamatan kebakaran di kota.
Dia menelurkan sebuah undang-undang yang mengharuskan semua warga Moskow untuk meletakkan satu tong air di halaman dan atap rumah mereka.
Warga juga diperintahkan untuk membuat oven, perapian, dan tempat pembuangan sampah, jauh dari tempat tinggal.
Pembakaran oven di rumah dilarang selama musim panas. Selama waktu yang sama, pompa air pertama diciptakan untuk memadamkan api.
Sementara itu, di tanggal yang sama pada 1887, Ratu Victoria merayakan kepemimpinan emas atas Kerajaan Inggris.
Lalu, di tanggal serupa pada 1955, musisi Johnny Cash merilis salah satu lagu country paling laris sepanjang sejarah, "Cry! Cry! Cry!"