Liputan6.com, Jakarta - Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri RI, mengecam penyerangan berulang terhadap bandara Abha di Arab Saudi oleh kelompok pemberontak Houthi dari Yaman.
Menurut Indonesia, warga sipil ikut terdampak penyerangan berulang itu.
Advertisement
Baca Juga
"Indonesia mengecam berulangnya serangan terhadap nbandara Abha di Arab Saudi yang menyasar rakyat sipil. Serangan tersebut membahayakan keamanan dan stabilitas keamanan kawasan," kata Kemlu RI dalam pernyataan resmi pada 2 Juli 2019.
"Indonesia juga menyerukan kembali dialog dan mendukung proses politik di Yaman di bawah kepemimpinan PBB," lanjut Kemlu, seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Rabu (3/7/2019).
Indonesia juga menyerukan agar kekerasan terhadap rakyat sipil apapun bentuknya harus dihentikan.
Simak video pilihan berikut:
Penyerangan Terbaru
Militan Houthi dilaporkan kembali menyerang Bandara Abha di wilayah Arab Saudi, yang terletak tidak jauh dari perbatasan Yaman, pada Selasa pagi.
Serangan itu menyebabkan sedikitnya sembilan orang warga sipil terluka, kata sebuah koalisi yang dipimpin Riyadh, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Selasa (2/7/2019).
"Serangan teroris di Bandara Abha ... menyebabkan cedera sembilan warga sipil, termasuk delapan warga negara Saudi dan satu orang yang membawa paspor India," kata koalisi militer terkait dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Badan Pers Saudi.
Sebelumnya, militan Houthi yang berpihak pada Iran mengatakan mereka "meluncurkan operasi luas terhadap pesawat tempur di bandara internasional Abha", menggunakan serangan pesawat tanpa awak (drone), menurut laporan yang disiarkan saluran televisi mereka, Almasirah.
Bandara Abha telah mengalami serangan rudal dan drone berulang kali dalam beberapa pekan terakhir. Pada 12 Juni, target rudal oleh militan Houthi melukai 26 warga sipil, di mana hal itu menarik janji "tindakan tegas" dari koalisi Saudi-Emirat.
Dan pada 23 Juni, serangan lain oleh pemberontak Houthi di Bandara Abha menewaskan seorang warga Suriah dan melukai 21 warga sipil lainnya, menurut koalisi.
Advertisement