Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak hal aneh yang terjadi di dalam tubuh saat kita berkendara menggunakan kendaraan, salah satunya adalah pesawat yang menempuh perjalanan lewat jalur udara.
Baca Juga
Advertisement
Contohnya, perut yang mendadak kembung merupakan satu dari beberapa hal yang perbedannya paling nyata kita rasakan saat naik pesawat. Tak dapat disangkal bahwa hal tersebut mengganggu perjalanan kita.
Bagaimana hal semacam itu bisa terjadi?
Dikutip dari News.com.au, Jumat (12/7/2019), berikut 5 hal tak menyenangkan yang dialami tubuh kita saat berpergian menggunakan pesawat, disertai dengan penyebabnya.
1. Kulit Kering dan Terasa Kencang
Bukan merupakan hal yang mengherankan jika bepergian menggunakan pesawat -- khususnya dalam waktu lama -- membuat kulit kita kering dan kencang.
Menurut penelitian, saat kita melakukan penerbangan selama 3 jam dengan ketinggian 38.000 kaki dan kelembaban di dalam pesawat hanya sebesar 4 persen, rata-rata tubuh kehilangan 1,5 liter air.
Untuk membantu mengatasinya, Wakil Presiden Australian Medical Association, Tony Bartone, mengatakan bahwa merupakan hal yang penting untuk mengonsumi lebih dari delapan gelas air serta menghindari alkohol dan kafein.
Advertisement
2. Makanan Terasa Berbeda
Sebagian besar dari kita mungkin akan mengeluhkan rasa makanan yang hambar atau aneh ketika sedang berada di pesawat. Namun jangan berburuk sangka dahulu, karena rasa tersebut bukan disebabkan karena kurangnya bumbu.
Pasalnya ketika kita berada di pesawat, udara kabin nan kering membuat lendir hidung menguap dan menyebabkan jaringan di dalamnya membesar. Menurut studi oleh Lufthansa, hal tersebut membuat persepsi kita tentang rasa manis dan asin bisa turun hingga 30 persen.
Namun Bartone tak menyarankan untuk menambahkan garam ke makanan pesawat untuk menambah cita rasa.
"Dengan menambahkan garam, Anda cenderung tak bisa merasakan rasa yang lebih baik, tapi Anda berisiko mengalami dehidrasi," ujar Bartone.
3. Merasa Tubuh Menjadi Lemah
Rendahnya tekanan udara di kabin pesawat membuat kita menyerap lebih sedikit oksigen -- penelitian di Inggris menunjukkan bahwa oksigen di tubuh turun sekitar empat persen.
Hal tersebut membuat kita mengantuk, sakit kepala, dan juga berkurangnya ketajaman mental.
Meski dianjurkan untuk banyak mengonsumsi air putih dan menghindari alkohol serta kafein, tak ada yang dapat dilakukan untuk mengatasi emosi yang lebih rapuh akibat berkurangnya oksigen.
Namun Bartone merekomendasikan agar kita duduk tegak selama berada di pesawat sehingga oksigen lebih mudah mengalir. Selain itu, ia menyarankan untuk mengambil napas dalam-dalam setiap 30 menit sekali.
Advertisement
4. Perut Kembung
Menurut sebuah studi oleh University of Copenhagen, penyebab perut mendadak kembung di pesawat karena adanya penurunan tekanan kabin ketika burung besi itu lepas landas. Hal tersebut pun mengakibatkan gas terperangkap di dalam tubuh kita.
Merupakan hal yang normal jika tubuh kita bereaksi terhadap hal tersebut dengan mengeluarkan gas melalui kentut maupun sendawa.
Namun Steven Reed dari Flight Attendants’ Association of Australia mengatakan bahwa awak pesawat memiliki trik untuk mengurangi gejala tersebut.
Sebelum terbang, mereka akan makan sedikit makanan, berolahraga, dan minum obat yang membantu meredakan perut kembung usai mendarat. Reed juga mengimbau penumpang untuk menghindari mengonsumsi makanan dan minuman yang bergas.
5. Kaki Bengkak
Jika kaki Anda membengkak setelah melakukan penerbangan dengan jarak tempuh cukup lama, itu merupakan tanda bahwa Anda terlalu banyak duduk dan tak mengubah variasinya.
Hal tersebut membuat aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terhambat, sehingga menyebabkan kaki -- khususnya bagian pergelangan -- membengkak.
Reed mengatakan, salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan berjalan-jalan ke kamar mandi.
"Itu lah sebabnya saya selalu menyarankan penumpang untuk membaca dan mengikuti pergangan tubuh sederhana yang dapat ditemukan di balik majalah pesawat," ujar Reed, merujuk pada cara untuk mengurangi risiko pembengkakan kaki.
Advertisement