Gereja di Seluruh AS Bersatu Beri Dukungan Moril ke Imigran

Kelompok imigran di AS mendapat dukungan moril dari berbagai gereja di seluruh AS, menyusul pelaksanaan razia imigrasi nasional.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 15 Jul 2019, 16:23 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 16:23 WIB
Ribuan demonstran berunjuk rasa menentang kebijakan imigrasi pemerintahan Donald Trump (AP/Abel Uribe)
Ribuan demonstran berunjuk rasa menentang kebijakan imigrasi pemerintahan Donald Trump (AP/Abel Uribe)

Liputan6.com, Washington DC - Para pemimpin gereja dan pemuka agama di seluruh Amerika Serikat (AS) bersatu pada Minggu 15 Juli, untuk meredakan kekhawatiran di tengah para imigran, menyusul dimulainya razia keimigrasian secara nasional.

Seorang pendeta di Chicago berbicara tentang belas kasihan seorang aktivis perbatasan yang dituduh menyembunyikan imigran ilegal, sementara gereja kota lainnya menawarkan "bengkel pertahanan deportasi".

Dikutip dari Time.com pada Senin (15/7/2019), lusinan gereja di kota Houston menawarkan perlindungan kepada siapa pun yang takut ditangkap oleh pihak imigrasi.

Di Miami, para aktivis membagikan selebaran di luar gereja untuk membantu imigran mengetahui hak-hak mereka jika terjadi penangkapan.

"Kita hidup di masa di mana hukum mungkin mengizinkan pemerintah melakukan hal-hal tertentu, tetapi itu tidak selalu membuatnya benar," kata Pendeta John Celichowski dari Persekutuan St Clare de Montefalco di Chicago.

Jemaatnya yang beranggotakan hampir 1.000 orang adalah 90 persen Hispanik dan kebanyakan imigran.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Diikuti Perintah Deportasi

Imigran Amerika Tengah
Imigran mengantre makanan di dalam tempat penampungan di Tijuana, Meksiko 6 April 2019. Rombongan migran Amerika Tengah mencapai kota perbatasan antara Meksiko dan AS tersebut untuk mencari suaka akibat kekerasan, pembunuhan dan kemiskinan yang mengancam

Sementara tidak dijelaskan rinciannya oleh pejabat imigrasi federal, para petugas terkait memulai tindakan terkoordinasi pada hari Minggu, yang menargetkan sekitar 2.000 orang imigran, termasuk keluarga.

Kebijakan itu akan diikuti oleh perintah akhir deportasi di sepuluh kota besar di AS, termasuk Chicago, Los Angeles, New York dan Miami.

Aktivis dan pejabat kota melaporkan beberapa kegiatan Imigrasi dan Bea Cukai AS di New York dan Houston sehari sebelumnya, tetapi tidak jelas apakah itu merupakan bagian dari operasi yang sama.

Sejauh ini, tidak ada tanggapan resmi dari ICE --nama resmi lembaga imigrasi dan bea cukai AS-- tentang upaya dukungan oleh para pemuka agama terhadap para imigran.

Ancaman deportasi massal telah membuat komunitas imigran semakin berada di ujung tanduk sejak Trump berjanji untuk memulangkan jutaan orang yang tinggal di negara itu secara ilegal.

 

Jumlah Imigran Asal Afrika Meningkat

Ragam Cara Imigran Gelap Tembus Pagar Perbatasan AS
Dua imigran Honduras mengangkangi perbatasan yang memisahkan Meksiko dari AS di Tijuana, Meksiko, Rabu (21/11). Wali Kota Tijuana mendeklarasikan krisis kemanusiaan di perbatasan kotanya dengan AS. (AP Photo/Ramon Espinosa)

Bulan lalu, petugas patroli perbatasan AS di negara bagian Texas menahan ratusan imigran dari negara-negara Afrika selama lebih dari sepekan.

Patroli Kepabeanan dan Perbatasan AS (CBP) mengatakan "kenaikan dramatis" jumlah imigran dari negara-negara Afrika membeludak, mencapai tingkat yang disebut "krisis kemanusiaan".

Dikutip dari BBC, lebih dari 500 imigran Afrika telah tiba di sektor patroli perbatasan Del Rio sejak 30 Mei.

Sebagian besar dari mereka adalah rombongan keluarga yang telah melakukan perjalanan dari Angola, Kamerun dan Republik Kongo, kata CBP.

Dalam sebuah pernyataan, kepala agen patroli Sektor Del Rio Raul L Ortiz mengatakan bahwa hambatan bahasa dan perbedaan budaya juga menempatkan "beban tambahan pada stasiun pemrosesan (patroli perbatasan)".

Banyak imigran juga melakukan perjalanan ke San Antonio di negara bagian Texas, sekitar 240 kilometer dari Del Rio.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya