Liputan6.com, Kuala Lumpur - Ratusan Muslim mengadakan sesi doa khusus untuk seorang gadis remaja disabilitas berkebangsaan Irlandia yang hilang dari sebuah resor di Malaysia.
Doa khusus itu digelar bersamaan dengan pencarian besar-besaran yang telah memasuki hari keenam, demikian sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (9/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Nora Quoirin (15), seorang remaja penyandang disabilitas itu menghilang pada Minggu pekan lalu, sehari setelah check-in ke resor bersama keluarganya dari London.
Keluarganya meyakini Nora Quoirin diculik, tetapi polisi Malaysia telah mengklasifikasikannya sebagai kasus orang hilang.
Sebuah tim pencarian yang terdiri lebih dari 250 orang, didukung oleh helikopter, drone, dan anjing pelacak, kini tengah berburu melalui hutan lebat di barat daya Malaysia, tetapi belum menemukan jejak remaja itu.
Doa Solidaritas
Sekitar 300 orang Muslim, banyak di antaranya mengenakan pakaian ibadah, bersila selama doa bersama di sore hari, yang digelar di sebuah masjid di kota terdekat.
"Apa yang kami lakukan hari ini adalah membantu teman kami dalam upaya pencarian," kata Mohamad Taufek Awaludin, yang memimpin doa.
"Kami berharap keluarga (Quoirin) ... tetap bersabar. Ini adalah ujian dari Allah," lanjutnya.
Beberapa petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran berada di antara kelompok pencarian terkait.
Advertisement
Putri Pasangan Asal Prancis dan Irlandia
Sementara itu, para pejabat lokal telah berulang kali memutar rekaman suara ibunya, Meabh Quoirin, melalui pengeras suara, dengan harapan bisa memandu anaknya keluar dari hutan, jika masih di sana.
"Nora, Nora sayang, ibu di sini," bunyi rekaman tersebut.
Korban hilang adalah putri dari pasangan asal Prancis dan Irlandia, yang hilang dari Dusun Resort seluas 5 hektar, sekitar satu jam di luar Kuala Lumpur, yakni tepat di kaki pegunungan yang berdampingan dengan hutan lindung.
Sementara secara resmi menganggap insiden terkait sebagai kasus orang hilang, polisi Malaysia mengatakan mereka belum mengesampingkan kemungkinan lain.
Mereka telah memeriksa sekitar 20 orang dan sedang memeriksa sidik jari yang ditemukan di jendela resor tempat sang remaja menginap.