SpaceX Luncurkan Pesawat Murah untuk Tingkatkan Industri Satelit Kecil

SpaceX membuat rencana peluncuran pesawat baru yang digunakan untuk membawa banyak satelit ke ruang angkasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2019, 08:03 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 08:03 WIB
Ilustrasi roket
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Orlando - SpaceX membuat rencana peluncuran pesawat baru yang digunakan untuk membawa banyak satelit ke ruang angkasa. SpaceX ingin memberikan pertumbuhan baru dalam industri satelit kecil dengan biaya peluncuran lebih murah untuk jaringan komunikasi baru.

Dikutip dari upi.com, Rabu (4/9/2019), mereka juga dikabarkan baru-baru ini telah menerbitkan jawal 30 peluncuran roket untuk satelit kecil pada tahun 2020 dan 2021 mendatang. Para pelanggan dapat membeli ruang di angkasa dengan harga terendah yaitu $1 Juta, harga yang seharusnya tidak mungkin untuk menempatkan satelit ke orbit.

Pemesanan seluruh peluncuran roket Falcon 9 perusahaan menelan biaya sekitar $62 Juta.

Menurut Northern Sky Research, Cambridge, spesialisasi pasar satelit dan luar angkasa, pasar satelit kecil siap untuk menghasilkan $1 miliar per tahun selama dekade berikutnya.

"Apa yang dilakukan oleh SpaceX adalah hal yang baik untuk idustri satelit," sebut Leena Pivocarova, seorang analis untuk Northern Sky.

"Ini pasti akan mengarah pada ekspansi. Ini juga akan membuat pasar roket kecil lebih kompetitif," katanya. "Segalanya akan menjadi sedikit lebih sulit bagi perusahaan peluncuran baru yang mencoba memasuki pasar."

Perusahaan mengatakan, jadwal SpaceX baru untuk satelit kecil merupakan tambahan dari misi regulernya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau untuk pelanggan besar seperti militer AS.

Tanggal pertama pada jadwal baru adalah pada bulan Maret ketika roket Falcon 9 akan lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California, tetapi peluncuran lainnya akan berada di Florida.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dikhawatirkan Saling Bertabrakan

Roket Falcon 9 milik SpaceX tampak sebelum peluncuran hari Minggu, yang mengangkut 10 satelit lagi milik Iridium Communications, dari Pangkalan AU Vanderberg, California, 25 Juni 2017. (SpaceX/AP)
Roket Falcon 9 milik SpaceX tampak sebelum peluncuran hari Minggu, yang mengangkut 10 satelit lagi milik Iridium Communications, dari Pangkalan AU Vanderberg, California, 25 Juni 2017. (SpaceX/AP)

Salah satu pelanggan pertama untuk program baru ini, Momentus yang berbasis di California, akan meluncurkan satelit yang dirancang khusus untuk memindahkan satelit lain begitu mereka mencapai ruang angkasa. Peluncuran itu diatur untuk akhir 2020.

Momentus mengatakan akan menyediakan layanan "last mile" untuk satelit lain dengan membantu mereka mencapai orbit tertentu. Layanan antar-jemput satelitnya, atau tugboat, disebut Vigoride, dan juga siap untuk mendukung penyebaran satelit kecil lebih sering.

"Kami pikir pengurangan biaya untuk peluncuran SpaceX akan menjadi fantastis, dan itu akan melahirkan semua jenis bisnis baru di luar angkasa," kata Joel Tercel, chief technology officer Momentus.

Namun, rencana untuk meluncurkan ribuan satelit baru telah menimbulkan kekhawatiran akan masalah potensial, terutama tabrakan dan peningkatan sampah ruang angkasa.

SpaceX dan European Space Agency sudah melakukan panggilan penutupan baru-baru ini. Badan antariksa itu mengatakan sistem peringatan tabrakan Amerika Serikat mengindikasikan satelit cuaca Eropa berisiko bertabrakan dengan satelit Starlink yang diluncurkan dari Florida pada Mei. Risiko itu adalah 1 banding 10.000, yang melebihi standar industri.

 

Reporter: Windy Febriana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya