Bermimpi hingga Fokus... Ini 5 Tips Sukses dari Miliarder Sukses

Dikutip dari CNBC, Sabtu 21/9/2019 berikut adalah 5 tips sukses dan inspiratif yang dapat dipelajari dari tokoh dunia saat perjalanan mereka menuju puncak.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2019, 19:40 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2019, 19:40 WIB
Ilustrasi Miliarder
Kebiasaan makan miliarder ternyata memengaruhi kesuksesan kerja. (Ilustrasi: The Huffington Post)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi miliarder mungkin menjadi harapan banyak orang. Namun, menjadi kaya raya bukanlah hal yang mudah.

Steve Jobs, Bill gates, Mark Zuckerberg, Richard Branson, dan John Paul DeJoria adalah miliarder dunia yang menjadi luar biasa dengan mengandalkan dirinya sendiri.

Dikutip dari CNBC, Sabtu 21/9/2019, berikut adalah 5 tips sukses dan inspiratif yang dapat dipelajari dari tokoh dunia dalam perjalanan mereka menuju puncak.

1. Richard Branson: Bermimpi Besar

Kiat (2) Richard Branson
Richard Branson, pendiri Virgin Group. (Sumber International Business Times)

Richard merupakan pendiri dari 360 perusahaan di bawah bendera Virgin Group, ia adalah seorang industrialis asal Inggris.

Menurutnya, bermimpi adalah salah satu hadiah terbesar umat manusia, dengan bermimpi manusia bisa termotivasi dan membuat perubahan untuk mendorong kemajuan dunia. Jika tidak ada mimpi dunia ini akan hampa, tanpa seni, tanpa petualangan, tanpa pendaratan di bulan, tanpa CEO wanita, dan lain-lain.

2. Mark Zuckerberg: Bersedia Bertaruh Besar

Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Ketika Facebook meluncurkan fitur news feed  pada tahun 2006, pengunjuk rasa menuntut agar situs jejaring sosial kembali ke keadaan semula. Namun Zuckerberg bangga dengan timnya karena tidak mengalah dengan pendapat umum.

Menurutnya, salah satu hal yang paling bisa dibanggakan tentang Facebook adalah bahwa mereka percaya segala sesuatu selalu lebih baik, dan mereka bersedia membuat taruhan besar jika mereka pikir itu akan membantu komunitas mereka dalam jangka panjang.

Sekarang ini terbukti bahwa Facebook menjadi platform media sosial paling banyak digunakan di dunia.

3. Steve Jobs: Utamakan Detail

5 Hal Ini yang Menjadi Ukuran Orang Sukses Menurut Steve Jobs
Banyak hal yang bisa menjadi ukuran seseorang dikatakan sukses. Lima hal ini menjadi ukuran kesuksesan bagi Steve Jobs. Bagaimana denganmu?

Steve memang dikenal sebagai orang yang sedikit kejam, namun hal tersebut adalah bagian dari kesempurnaannya karena dengan sifat kerasnya adalah hasil dari obsesinya terhadap detail.

"Orang-orang dulu mengatakan dia tidak berperasaan," kata Swisher, editor eksekutif Recode saat berbicara dengan Tim Ferriss, penulis "Tools of Titans" dan "The 4-Hour Workweek," di podcast-nya, "The Tim Ferriss Show."

Dia melihat Steve secara berbeda: “Saya pikir dia terlalu baik hati. Apa kamu tau maksud saya? Dia terlalu peduli. Dia memiliki begitu banyak hati sehingga dia tidak bisa tahan ketika segala sesuatunya tidak benar," ujar Swisher.

4. Bill Gates: Mencari Solusi Sederhana

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Menurut pendiri Microsoft "menemukan solusi sangat penting jika kita ingin memaksimalkan kepedulian kita,” kata Bill.

Jika kita memiliki jawaban yang jelas dan terbukti kapan saja suatu organisasi atau individu bertanya, 'Bagaimana saya bisa membantu?' Maka kita dapat mengambil tindakan dan kita dapat memastikan bahwa tidak ada kepedulian di dunia yang terbuang. Tetapi kompleksitas membuatnya sulit untuk menandai jalur tindakan bagi semua orang yang peduli, dan itu membuat kesulitan bagi kepedulian mereka untuk menjadi masalah.

5. John Paul DeJoria: Meluncurkan Bisnis di Industri yang Didorong oleh Pelanggan Tetap

Pendiri John Paul Mitchell System, John Paul DeJoria
Pendiri John Paul Mitchell System, John Paul DeJoria tidak menggunakan komputer

Salah satu pendiri produk rambut Paul Mitchell dan Patron Tequila sekarang adalah seorang miliarder, tetapi di awal kehidupannya, dia tunawisma dan mengumpulkan kaleng untuk mendapatkan uang.

Saran terbaiknya bagi pengusaha adalah membangun bisnis di industri yang tidak membutuhkan banyak pembeli yang meyakinkan. Sebagai gantinya, ia mencari produk atau layanan yang akan menjadi bagian dari rutinitas pelanggan.

"Anda tidak ingin berada dalam bisnis penjualan," kata John.

"Sebaliknya, Anda ingin berada di bisnis pemesanan ulang, di mana "produk atau layanan Anda sangat baik, orang ingin memesan ulang atau menggunakannya kembali," tambahnya.

 

Reporter: Windy Febriana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya