9 Orang Tewas dan Beberapa Hilang Setelah Topan Mitag Mengibas Korsel

Sembilan orang tewas dan beberapa hilang setelah Topan Mitag mengibas Korea pada Rabu (2/10/2019).

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2019, 18:11 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 18:11 WIB
Topan Tropis Sembilan
Sistem cuaca yang tidak disebutkan namanya dapat berkembang menjadi siklon tropis selama dua hari ke depan. (AFP)

Liputan6.com, Korea Selatan - Sembilan orang meninggal dunia setelah Topan Mitag mengibas Korea Selatan, kata otoritas setempat pada Kamis (3/10/2019).

Otoritas setempat juga mengatakan beberapa orang hilang setelah topan yang melanda dengan hujan lebat dan angin kencang.

Badai topan mengenai bagian utara Korea Selatan pada Rabu 2 Oktober malam. 

Topan tersebut mendorong peringatan banjir serta memicu tanah longsor di daerah yang terkena dampak, seperti dilansir channelnewsasia.com.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Penuturan Saksi Mata

6 Desa Terkubur Tanah Longsor di Nepal
Ilustrasi kawasan longsor di Nepal. (Republica)

Salah seorang saksi mata, Park Young-hak menuturkan, saat topan menghantam kediamannya, ia berada di dalam gudang peralatan yang kemudian terkubur tanah longsor.

Park melarikan diri setelah mendengar "auman" yang keras.

"Ketika saya berlari keluar untuk melihat apa itu (auman), rumah di sebelah saya sudah menghilang," kata Park Young-hak kepada AFP.

Salah satu daerah yang paling terpukul adalah di bagian selatan pelabuhan Busan. Sekitar 600 pekerja penyelamat berusaha menemukan empat orang yang diyakini terjebak di bawah tanah longsor.

"Sejumlah pasir besar dan tanah meluncur turun beberapa ratus meter. Dan langsung mengubur sebuah rumah serta restoran," kata saksi mata lainnya.

Keterangan Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel

Ilustrasi bendera Korea Selatan
Ilustrasi Korea Selatan (iStock)

Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan menuturkan seorang wanita yang diperkirakan berusia 70 tahun meninggal setelah tersapu angin kencang di bagian tenggara kota Pohang. 

Sementara, wanita lain tewas saat tidur setelah hujan lebat meruntuhkan rumahnya. 

Sejauh ini dilaporkan sembilan orang tewas di seluruh Korea Selatan. Namun diperkirakan korban akan terus bertambah seiring dengan beberapa orang yang hilang akibat badai topan. 

Lebih dari 100 rumah terendam banjir. Kemudian, lebih dari 1.500 orang mengungsi dari rumah yang ditinggali, kata Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan. 

Mitag adalah topan ke-18 tahun 2019 ini. Mitag juga merupakan topan yang ke-7 yang melanda semenanjung Korea. 

 

Reporter: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya