Liputan6.com, Riyadh - Seorang lelaki yang diidentifikasi dari Yaman menikam tiga orang saat pertunjukan teatrikal di ibu kota Arab Saudi, Senin 12 November 2019 waktu lokal, kata polisi.
Penyerang ditangkap setelah rekaman televisi pemerintah menunjukkan dia naik ke atas panggung di King Abdullah Park Riyadh, saat pertunjukan musikal sebuah kelompok teater asing.
Baca Juga
"Pasukan keamanan berurusan dengan ... penikaman terhadap dua pria dan seorang wanita dari kelompok teater selama pertunjukan langsung," kata seorang juru bicara polisi seperti dikutip oleh kantor berita resmi Saudi Press Agency yang dikutip Selasa (12/11/2019).
Advertisement
Polisi mengatakan pria yang ditangkap itu adalah seorang ekspatriat Yaman berusia 33 tahun. Kini pisau yang digunakan dalam serangan tersebut sudah disita.
#BREAKING: Riyadh police arrested an #Arab resident in possession of a knife after he stabbed two men and a woman who were members of a theatrical group. pic.twitter.com/ULbWsj3SlF
— Saudi Gazette (@Saudi_Gazette) November 11, 2019
Korban Stabil
Pernyataan itu menambahkan para korban dalam kondisi stabil. Kendati demikian tak ada informasi tentang kebangsaan mereka atau motif dari penyerang.
King Abdullah Park adalah salah satu tempat penyelenggaraan festival hiburan Riyadh Season selama dua bulan, bagian dari dorongan pemerintah setempat untuk membuka kerajaan yang keras bagi turis dan mendiversifikasi ekonominya jauh dari minyak.
Advertisement
Reformasi Pemicu Konflik?
Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah memperkenalkan reformasi yang menakjubkan termasuk mengizinkan konser, membuka kembali bioskop dan mencabut larangan mengemudi perempuan sebagai bagian dari upaya liberalisasi yang kontroversial.
Mengembangkan sektor pariwisata dan rekreasi adalah salah satu dasar dari rencana Pangeran Mohammed's Vision 2030 untuk mempersiapkan ekonomi terbesar di dunia Arab untuk era pasca-minyak.
Otoritas Hiburan Umum mengatakan pihaknya berencana untuk memompa US$ 64 miliar ke sektor ini dalam beberapa dekade mendatang.
Namun, beberapa orang Saudi memandang dorongan untuk hiburan sebagai upaya untuk menumpulkan frustrasi publik atas penurunan ekonomi dan pengangguran kaum muda yang tinggi di negara bagian itu.