Korea Utara Sukses Uji Coba 'Hadiah Natal' untuk AS di Situs Rudal

Ancaman mengenai pelepasan rudal oleh Korea Utara telah berulang kali disampaikan. Kali ini, pihaknya menyatakan telah menyelesaikan uji cobanya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Des 2019, 11:02 WIB
Diterbitkan 08 Des 2019, 11:02 WIB
Jabat Tangan Perdana Trump dan Kim Jong-un
Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dalam pertemuan bersejarah di resor Capella, Pulau Sentosa, Selasa (12/6). Kim dan Trump hadir di depan jurnalis dengan latar belakang bendera Korut dan AS. (AP/Evan Vucci)

Liputan6.com, Pyongyang - Kantor berita nasional Korea Utara melaporkan bahwa pemerintah telah melakukan suatu uji coba yang sangat penting di situs rudalnya, Sohae Satellite launching Ground pada Sabtu, 7 Desember 2019. 

Menurut data dari Korean Central News Agency (KCNA) , uji coba tersebut telah berjalan dengan lancar dan menghasilkan sesuatu yang sangat sukses. Hal tersebut juga akan menjamin perubahan posisi strategis Korea Utara di masa depan, seperti dikutip dari CNN, Minggu (8/12/2019). 

Namun hingga kini, masih belum jelas tentang apa yang sebenarnya diuji. 

Pada awal bulan ini, Korea Utara telah mewanti-wanti bahwa pihaknya akan mengirimkan 'hadiah natal' bagi Amerika Serikat. Tetapi, mengenai isi hadiah tersebut, bergantung pada hasil pembicaraan antara kedua belah pihak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Serupa Seperti 2017 Lalu

Trump dan Kim Jong-un
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di zona demiliterisasi Korea (DMZ), Desa Panmunjom pada Minggu (30/6/2019). Ini adalah kali pertama seorang presiden AS menginjakkan kaki di negara tersebut. (AP Photo/Susan Walsh)

Di 2017 lalu, Korea Utara merujuk pada uji coba pertama dari "intercontinental ballistic missile" (ICBM) sebagai 'hadiah' untuk AS, tepat pada hari kemerdekaan AS, 4 Juli. Peristiwa tersebut mengakibatkan tensi hubungan yang sangat panas selama berbulan-bulan antara kedua negara. 

Duta Besar Korea Utara untuk PBB mengatakan pada Sabtu, 7 Desember 2019 bahwa topik mengenai denuklirisasi tidak dibahas dalam perundingan bersama AS. Ia hanya mengatakan bahwa pihaknya hanya ingin memaksimalkan waktu untuk membahas agenda politik domestik. 

"Kami tidak perlu berbicara panjang dengan Amerika sekarang, denuklirisasi tidak lagi menjadi pembahasan dalam perundingan," ujar Dubes Kim Song melalui sebuah pernyataan. 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya